Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pertarungan klasik, duel sengit, persaingan terbesar dua klub sepak bola sejagat itu bakal berlangsung lagi. El clasico pertama La Liga 2015 antara Real Madrid kontra Barcelona bakal mentas di Santiago Bernabeu, Sabtu (21/11/15).
Xavi Hernandez pernah bilang, Madrid dan Barca seperti dua sisi timbangan. Ada relasi di antara keduanya yang juga berarti kedua klub tidak bisa berada di “atas” secara bersamaan.
Apa yang dimaksud legenda Barcelona tadi tak melulu posisi di klasemen. Permainan bagus, prestasi, serta pencapaian individu para personelnya juga masuk kategori apa yang didefinisikan Xavi sebagai posisi di atas.
Setahun silam, Madrid berada di sana, di posisi atas. Los Blancos meraih empat gelar sepanjang 2014, di bawah arahan Carlo Ancelotti.
Penampilan hebat terus berlanjut sampai pertengahan musim 2014-15. Barcelona yang sedang tampil bagus pun tak berdaya dan dikalahkan 3-1 di Bernabeu pada 25 Oktober, laga debut Luis Suarez buat Blaugrana.
Sekitar 13 bulan sudah berlalu. Situasi kini semakin berkebalikan. Barca kini ada di posisi atas, Madrid di sisi lain timbangan.
Barca menutup 2014/15 dengan raihan tiga gelar, plus satu gelar Piala Super Eropa 2015. Madrid merana dengan nirgelar hingga membuat Ancelotti dipaksa angkat kaki.
Situasi menuju el clasico nanti malam makin tak nyaman buat Los Blancos. Kekalahan pertama mereka di semua ajang pada musim ini, 2-3 dari Sevilla dua minggu lalu, memastikan Cristiano Ronaldo cs. harus kehilangan posisi di puncak klasemen sementara liga.
Madrid harus merelakan posisi itu diambil alih oleh Barcelona. Ya, lagi-lagi Barca mematenkan diri berada di atas Madrid, kali ini dari sisi posisi klasemen.
Apakah situasi ini juga menggaransi Barca yang akan meninggalkan Bernabeu dengan kemenangan? Belum tentu. Para pemain Blaugrana pun paham itu.
“Mengatakan Real Madrid saat ini lebih lemah adalah aksi yang bodoh. Kami tak pernah berpikir seperti itu. Madrid tim yang mempunyai banyak kualitas dan bisa menyakiti kami. Apalagi laga ini mentas di markas mereka,” ungkap kapten Barcelona, Andres Iniesta, di Marca.
Apa yang dikatakan Don Andres sangat tepat. Sebagai salah satu sosok yang paling sering melakoni el clasico, Iniesta paham banyak faktor lain yang bisa memengaruhi hasil akhir laga.
Madrid boleh saja ada di situasi kekinian yang kurang kondusif, tapi mereka unggul dalam momentum kebugaran, keistimewaan yang belakangan tak dimiliki Barcelona.
Benitez memiliki trio BBC (Bale, Benzema, Cristiano) dalam kondisi yang lebih bugar. Bale-Ronaldo tak main di partai antarnegara saat jeda liga. Begitu pula Sergio Ramos. James Rodriguez pun telah fit sepenuhnya.
Dengan tuntutan agar tak tertinggal angka lebih jauh dari Barcelona, para pasukan Benitez otomatis akan berusaha mengayun pendulum el clasico agar kembali menjadi milik mereka, persis seperti di duel yang sama 13 bulan lalu.