Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pemain timnas era 1970-an dan eks pelatih Semen Padang, Suhatman Imam (59), menyayangkan pernyataan pihak Mahaka Sport, Hasani Abdulgani yang menyalahkan Nilmaizar terkait kasus penalti kontroversial pada laga Semen Padang vs Persipura, Selasa (17/11/2015).
Wasit Najamuddin memberikan hadiah penalti kepada Persipura setelah pemain SP, Mohamaddu Alhadji, dianggap menyentuh bola dengan tangannya pada menit ke-86 dalam pertandingan Grup B Piala Jenderal Sudirman di Stadion Kapten I Wayan Dipta.
Ian Louis Kabes, yang menjadi eksekutor, sukses menjalankan tugasnya sehingga Persipura menyamakan kedudukan jadi 2-2. Laga pun berlanjut ke ajang adu penalti dan dilanjutkan ke babak adu penalti yang dimenangkan Persipura.
Kepada JUARA.net, Hasani Abdulgani, CEO Mahaka, mengapresiasi keputusan para pemain SP yang bisa menerima keputusan wasit tapi ia kecewa terhadap pelatih Nilmaizar yang berusaha menarik pemainnya dari lapangan.
Menurut Suhatman, apa yang dilaukan Nil bukanlah untuk mempropokasi pemainnya untuk WO, tetapi adalah sesuatu tindakan normatif sebagai seorang pelatih atas kasus seperti itu.
Bahkan, mantan kapten timnas tersebut menilai pernyataan Hasani bisa memicu emosi pesepak bola lainnya.
"Saya kan ada di tribune pertandingan dan melihat tayangan berulang kali dari televisi. Kejadian itu bukan hands ball. Kenapa pihak Mahaka membalik kenyataan?" ujar tokoh sepak bola Sumatera Barat tersebut.
"Sebagai penasehat Teknis Semen Padang, saya juga sudah tanyakan manajer yang duduk di bench agar tak bertindak sembrono. Manajer mengatakan hanya memanggil pemain untuk menanyakan kepada Mamadou apakah ia hands ball atau tidak. "Setelah itu kan Nil memerintahkan semua pemainnya untuk masuk kembali dan bermain,"ulas Suhatman.
Dalam konferensi Pers, Nil juga tak terpancing dengan pertanyaan wartawan kenapa SP tak mogok saja. "Kami masih punya hati dan ingin turnamen ini tetap berjalan sebagaimana mestinya," jawab Nil.
Sang pelatih juga menolak untuk melakukan argumentasi dengan pihak mana pun perihal kejadian ini. "Sudah. Semuanya sudah selesai. Toh, pertandingan kan sudah selesai. Kami kalah adu penalti. Soal kekecewaan kepada wasit, itu urusan manajemen. Saya harus fokus lagi untuk menghadapi tiga pertandingan berikutnya,"kata Nil singkat.