Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dua pelatih asal Sumatera Barat sama-sama mengusung misi mencari kemenangan agar menyelamatkan jalan menuju babak delapan besar Piala Jenderal Sudirman.
Ya, Semen Padang akan bertemu Mitra Kukar dalam lanjutan laga Grup B di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar Bali, Senin (23/11/2015) sore. Dua pelatih muda yang sama-sama penuh harapan dan gengsi, Nil Maizar (45) akan menghadapi Jafri Satsra (50).
Selain pertaruhan menuju babak selanjutnya, hal menarik lain adalah laga ini merupakan duel pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat.
Musim kompetisi 2014, Jafri dipercaya manajemen Kabau Sirah menjadi arsitek tim. Akan tetapi, posisinya digantikan Nil Maizar setelah ia gagal pada pramusim 2015 .
Laga pada Senin nanti akan menjadi duel perdana sesama pelatih asal Sumbar ini di Piala Jenderal Sudirman (PJS).
SP tak punya pilihan lain selain memenangkan laga ini setelah kalah dalam adu penalti pada dua pertandingan sebelumnya lawan Persipura dan PSM.
Sementara itu, Mitra juga punya ambisi untuk melapangkan jalan ke delapan besar.
Naga Mekes belum tentu dapat lolos dengan mudah dari Grup meski sekarang duduk di puncak klasemen sementara hasil dari sekali menang (lawan Bali United) dan sekali kalah adu penalti (lawan PSM Makassar).
Pelatih SP, Nil Maizar mengatakan ia hanya punya satu pilihan: Menang. "Hanya dengan kemenangan peluang kami bisa terbuka kembali. Kami harus pulang lebih awal apabila seri atau kalah. Oleh karena itu, kami kami harus berjuang habis-habisan untuk mendapatkan tiga poin melawan Mitra," jelas Nil.
Ia pun mengasah ketajaman anak asuhnya pada sesi latihan Minggu pagi di Kuta. Hal ini wajar karena timnya tampak kesulitan dalam bola akhir pada dua laga awal PJS. Semen Padang kalah adu penalti setelah bermain 2-2 lawan Persipura serta imbang 0-0 kala menghadapi PSM.
"Para pemain belum kehilangan semangat untuk lolos. Motivasi kami masih terjaga agar kembali ke rel delapan besar," tambah Suranto, Manajer SP.
Sementara, Mitra Kukar yang juga melakukan latihan di lapangan sama, mengakui akan lebih berat melawan SP karena motivasi berlipat ganda para personel Semen Padang. "Inilah yang menjadi kewaspadaan kami, yakni untuk mengantisipasi kebangkitan SP," tutur Jafri Sastra.
Jafri menambahkan bahwa kini timnya hanya fokus melawan SP. "Kami tak boleh main-main jika ingin lolos dari grup. SP adalah lawan berat dan tangguh. Saya tahu itu," tambahnya.
Meski demikian, Jafri juga mengakui kalau ia sudah tahu seluk-beluk mantan timnya tersebut. Ia juga sudah menyiapkan personelnya agar seksama di lapangan latihan. "Kami membenahi situasi bola mati dan tendangan penalti pada laga ini," ulasnya lagi.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: