Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Putaran nasib Real Madrid dan Barcelona di el clasico ada di tangan dua penjaga gawang asal Amerika Latin: Keylor Navas asal Kosta Rika di kubu Madrid dan Claudio Bravo, sang pahlawan Cile di skuat Blaugrana.
Keduanya menjadi pilar penting buat tim masing-masing. Navas kini menjadi santo alias orang suci di mata Madridista berkat aksi-aksi penyelamatannya. Kehadiran Navas sementara ini membuat suporter Los Blancos melupakan Iker Casillas dan David de Gea.
Bravo? Dia jelas pemain paling sukses pada 2015 berkat raihan tiga gelar di level klub plus satu trofi Copa America bersama Cile. Siapa yang bakal meninggalkan Santiago Bernabeu dengan membawa pulang kejayaan? Harus ditunggu sampai laga usai.
Yang jelas, Madrid harus waspada. Navas adalah salah satu kiper korban favorit Barcelona dalam beberapa tahun terakhir di La Liga. Tercatat, Barca mampu sembilan kali menjebol jala gawang kawalan Navas hanya dalam tiga pertemuan!
Salah satunya adalah ketika ia harus tujuh kali memungut bola dari gawangnya di Camp Nou (18/8/2013), dengan enam gol di antaranya tercipta sebeulm jeda babak. Sang kiper dijebol Lionel Messi (2 gol), Pedro (2), Alves, Alexis Sanchez, dan Xavi Hernandez.
Tentu saja sembilan gol yang diterima Navas terjadi ketika ia masih bermain untuk Levante. Sejak menjaga gawang Madrid, Navas belum pernah main melawan Barcelona.
Musim lalu, kiper Madrid di sepasang el clasico liga masih Iker Casillas. Artinya, kini Navas bakal melakoni debutan di laga sengit ini.
Modal Navas buat menjalani debut el clasico terbilang luar biasa. Dia bermain total 1.170 menit di semua ajang buat Madrid dalam 13 laga dan cuma kebobolan tiga kali! Artinya, ia rata-rata kebobolan 0,23 gol per duel.
Navas juga sudah melakukan 34 penyelamatan di La Liga dan Liga Champion. Dia sudah menikmati 10 laga tanpa kalah dan hanya kebobolan ketika bermain tandang, yakni di San Mames (Bilbao), Calderon (Atletico Madrid), dan Balaidos (Celta Vigo).