Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Secara bertahap, filosofi Manajer Juergen Klopp mulai diserap oleh para pemain Liverpool. Perubahan yang tampak di klasemen memang belum begitu signifikan.
Ketika ditinggal Brendan Rodgers pada 4 Oktober 2015, The Reds berada di peringkat ke-10. Hampir delapan pekan setelahnya, Liverpool cuma naik setingkat ke posisi sembilan.
Namun, sejumlah hal dapat dijadikan isyarat James Milner cs. layak menatap prospek lebih cerah. Dalam delapan partai liga bersama Rodgers musim ini, Liverpool meraup rata-rata 1,5 poin per laga.
Sejak dipoles Klopp, rasionya naik menjadi 1,6 angka tiap gim.
Di tangan Rodgers, Liverpool meraih tiga kemenangan berselisih satu gol, masing-masing atas Stoke (1-0), Bournemouth (1-0), dan Aston Villa (3-2).
Sumbangan tripoin dari Klopp lebih sedikit, tapi dua kemenangan mereka muncul secara meyakinkan di kandang rival berat, Chelsea (3-1) dan Manchester City (4-1).
Klopp juga memperbaiki efektivitas serangan tim. Si Merah kini rata-rata hanya membutuhkan enam tembakan guna mencetak satu gol.
[video]https://video.kompas.com/e/4628777893001_ackom_pballball[/video]
Rasio konversi peluang tim lebih buruk di era Rodgers, yakni satu gol setiap 10 tembakan!
Bersama Klopp, Philippe Coutinho kembali cemerlang. Rekannya di lini serang, Roberto Firmino, sukses mengukir gol perdananya buat The Reds lewat torehan di kandang Man. City pekan lalu.