Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bila menyebut nama satu pemain Juventus yang kurang mendapat apresiasi, Patrice Evra (34) mungkin salah satunya.
Tidak sedikit yang mempertanyakan kebijakan transfer Juventus ketika merekrut Evra dari Manchester United pada medio 2014. Maklum, sang bek kiri telah berumur 33 tahun saat itu.
Evra menjawab keraguan dengan menjadi salah satu pilar utama I Bianconeri dalam meraih titel Serie A dan Coppa Italia, serta mencapai final Liga Champion 2014-15.
Karier Evra di Juventus dinilai mendekati akhir saat klub itu mendatangkan bek kiri Alex Sandro (24) dari Porto.
Di saat Juventus belum konsisten meraih kemenangan di 2015-16, Evra dianggap sebagai salah satu pemain yang performanya menurun.
Pelatih Juve, Massimiliano Allegri, tampaknya tidak menilai demikian. Sebagai bukti, jumlah laga Evra masih lebih banyak dari Sandro.
Hingga pekan ke-12 Serie A 2015-16, Evra telah tampil sembilan kali yang semuanya adalah sebagai starter.
Sebaliknya, Sandro beraksi lima kali di Serie A yang mana cuma tiga laga ia tampil sejak menit awal.
Evra membuktikan dirinya masih penting bagi Juve pada gim melawan Empoli (8/11). Pemain asal Prancis itu mencetak gol sundulan dalam kemenangan 3-1 Juventus.
Gol tersebut merupakan yang kedua dari Evra sejak bergabung ke Juventus. Semua gol Evra itu lahir dari kepalanya.
Kepemimpinan
Juventus tampaknya menghargai konsistensi Evra. Kabar yang beredar pekan ini, eks pemain Monaco itu akan disodorkan perpanjangan kontrak satu musim.
Menurut Calcio Mercato, Juve berniat berbicara dengan perwakilan Evra pada awal Desember mengenai kontrak baru mengingat kontrak sang pemain akan usai pada akhir 2015-16.
Kabar lebih lanjut meyakini Evra belum memutuskan apakah ia akan menerima tawaran pembaruan kontrak dari Juventus.
Meski memiliki Sandro, Juventus masih membutuhkan Evra yang punya kualitas dalam kepemimpinan.
Evra merupakan pemain tertua kedua di Juventus setelah kiper dan kapten Gianluigi Buffon (37).
Beberapa awak Juve kerap menyebut Buffon dan Evra sebagai anutan di ruang ganti tim.
“Kata-kata dari Buffon, Evra, dan pemain yang lebih berpengalaman lainnya sangat memotivasi kami. Mereka sangat penting di dalam dan luar lapangan,” kata Sandro kepada Sky Sport Italia.
Evra pernah memperlihatkan amarahnya di media setelah Juve kalah 0-1 atas Sassuolo (28/10).
“Saya kesal. Di Juventus, Anda harus selalu menargetkan kemenangan. Pesan saya untuk rekan-rekan adalah hormati kostum ini!” ucap Evra.
Layaknya seorang pemimpin, Evra tak ragu memuji tim ketika tampil bagus.
"Kami adalah keluarga di Juventus. Kami menunjukkan hal itu melawan Empoli. Saya merasa bahagia untuk semua rekan-rekan setim saya atas kemenangan ini," kata Evra kepada Sky Sport Italia.
EVRA SAMPAI PEKAN KE-12 SERIE A
2014/15 | Aspek | 2015/16 |
4 | Main | 9 |
0 | Gol | 1 |
0 | Tembakan | 5 |
0 | Tembakan Akurat | 2 |
1 | Assist | 0 |
8 | Umpan Kunci | 13 |
78% | Akurasi Operan | 84% |
4 | Tekel Sukses | 14 |
8 | Duel Udara Sukses | 19 |
11 | Intersep | 10 |
10 | Sapuan | 35 |
1 | Blok | 0 |