Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Banur: Sinyo adalah Figur Seorang Ayah bagi Saya

By Fajar Muhammad Jufri - Rabu, 18 November 2015 | 18:11 WIB
Sinyo Aliandoe (kiri) berpulang pada Rabu (18/11/2015). (Dok BOLA)

JAKARTA, JUARA.net – Pelatih Persija Jakarta, Bambang Nurdiansyah (Banur), menilai Sinyo Aliandoe sebagai sosok ayah. Banur mengaku terkejut mendengar kabar Sinyo sudah meninggal dunia.

Dunia sepak bola Tanah Air tengah berduka karena, Sinyo, yang merupakan legenda Persija dan Timnas Indonesia, mengembuskan nafas terakhir pada usia 75 tahun, Rabu (18/11/2015), di Rumah Sakit St Carolus, Salemba, Jakarta Pusat.

"Tentu saya terkejut mendengar kabar kepergian beliau," ujar Banur saat dihubungi JUARA.net. "Saya dulu pernah dilatih oleh beliau di klub Tunas Inti Galatama, kalau tidak salah sekitar tahun 1981-1982. Ia sudah seperti figur seorang ayah bagi saya."

Banur juga mengatakan bahwa Persija akan mengenakan pita hitam saat melawan Persipasi Bandung Raya (PBR) dalam laga penyisihan Grup A Piala Jenderal Sudirman, Kamis (19/11/2015), di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Tak hanya Persija, tim lain seperti Arema Cronus, PBR serta sejumlah tim lain juga akan ikut mengenakan ban hitam demi menghormati sang legenda sepak bola Tanah Air tersebut..

Lebih lanjut, Banur mengungkapkan beberapa kenangan manisnya bersama Sinyo.

"Banyak sekali legenda Indonesia yang pernah dilatih oleh beliau selain saya, seperti Anjas Asmara, Sutan Harhara, dan lainnya," tambah eks pelatih Persita Tangerang pada ajang Piala Presiden 2015 lalu.

Namun salah satu kenangan termanis Banur adalah saat tim Garuda era 70-80-an asuhan Sinyo, hampir lolos ke Piala dunia Meksiko 1986. Banur turut memperkuat skuat Merah Putih, bersama Dede Sualiman, Hermansyah, Ferryl Hattu, dkk.

“Dia bagai orangtua saya sendiri, ketika di ajang Pra-Piala Dunia yang hampir membawa kami lolos ke Meksiko. Dengan beliau sebagai pelatih, ia merupakan figur ayah untuk kami semua,” ucap Banur.

“Cara melatihnya benar-benar realistis, beliau menerapkan gaya permainan Indonesia dipadukan secara kental dengan gaya bermain Brasil yang memang sesuai dengan cara kami bermain saat itu,” tambah Banur.