Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Luis Enrique tahu persis betapa rumit pekerjaan yang menantinya pada musim 2015-16. Untung saja, ia punya seorang Sergi Roberto.
Belitan sanksi FIFA dalam dua periode transfer seolah tak cukup pelik, Barca malah kehilangan Pedro Rodriguez, Gerard Deulofeu, Ibrahim Afellay, Adama Traore, Alex Song, dan Xavi Hernandez secara berbarengan.
Keenam pemain itu memang bukan penghuni skuat inti Barca pada musim treble 2014/15. Sebagian bahkan menjalani masa pinjaman di luar Camp Nou. Namun, tenaga mereka jelas diperlukan untuk memastikan rotasi pemain berjalan dengan lancar, tanpa adanya kemerosotan kualitas yang signifi kan.
Rotasi tersebut bisa berupa keputusan strategis pelatih, faktor cedera, hingga sanksi akibat kartu merah atau akumulasi kartu kuning. Bahkan bisa juga berupa hukuman panjang layaknya yang diterima Gerard Pique di empat partai pembuka Primera Division La Liga.
Enrique mungkin jarang menerapkan rotasi berdasar keputusan strategis. Mayoritas aksi bongkarpasang komposisi yang dilakoninya lebih sering dikarenakan masalahcedera. Dimulai Dani Alves di posisi bek kanan, Andres Iniesta ditengah, hingga Lionel Messi di pos terdepan.
Logikanya, atau mungkin yang akan dipandang lewat kacamata awam, Enrique akan memasukkan Adriano untuk Dani Alves, Sergi Roberto atau Javier Mascherano untuk Iniesta, dan Munir El Haddadi atau Sandro Ramirez untuk Messi, sebagai pilihan otomatis.
Cerminan Enrique
Dalam beberapa kesempatan, Sergi Roberto memang ditempatkan mengisi kekosongan lini tengah guna bersinergi bareng Sergio Busquets dan Ivan Rakitic. Namun, tentu tak ada yang menyangka apabila di dua posisi lowong tersebut Lucho juga menyempilkan sosok Sergi Roberto.
Ketika menang 2-1 atas Atletico Madrid, Sergi Roberto diturunkan sebagai bek kanan. Di sana, ia terlibat aktif dalam aksi defensif sekaligus ofensif Barca, dengan mencatat empat tekel bersih dan mengemas 64 operan sukses dari total 73 yang dilepaskan.
Di partai melawan Getafe, Sergi memainkan peran gelandang tengah. Dia mencatat tiga penciptaan peluang serta empat kali melewati lawan. Sementara itu, pada saat sekali lagi bermain di tengah melawan Bayer Leverkusen di LigaChampion, Sergi Roberto memprakarsai sekaligus mencetak gol bagi Azulgrana.
Dengan rentetan rapor apik itu, wajar apabila publik memilih Sergi Roberto ketimbang Dani Alves untuk memerankan bek kanan di el clasico pada akhir pekan lalu. Namun, Enrique justru mematoknya sebagai pelengkap trisula di depan bersama Luis Suarez dan Neymar.
Itulah aksi ke-14 Sergi Roberto dalam tiga bulan pada musim 2015/16. Jumlah yang sama dikoleksinya dalam kurun lima tahun sejak debut pada 2010. Walaupun di atas lapangan Barca lebih terlihat sebagai unit yang memainkan formasi 4-4-2 dengan Sergi Roberto di sayap kanan, bocah 23 tahun itu telah membuktikan bahwa dirinya layakdiposisikan disetiap lokasi. Mungkin tak berlebihan untuk menyebutnya sebagaipenambal setiap lubang Barca.
“Saya banyak berbincang dengan Enrique, yang sepanjang memulai kariernya sebagai striker, gelandang bertahan, hingga bek. Kini saya mencoba untuk menjalani setiap perintah sebaik-baiknya saat dipilih bermain,” ucap Sergi Roberto.
Penulis: Sapto Haryo Rajasa