Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jerman dan Belanda bukan hanya bertetangga di Eropa. Di sepak bola, kedua negara itu juga memiliki rivalitas sendiri yang melegenda.
Persaingan mereka sudah muncul sejak zaman Perang Dunia II dengan munculnya sentimen anti-Jerman. Selama lima tahun pendudukan Jerman, lebih dari seperempat juta warga Belanda tewas dan negara itu porak-poranda.
Menjelang laga persahabatan Jerman kontra Belanda di HDI Arena, Hannover, Selasa (17/11), kenangan akan partai-partai panas pada masa lalu pun terkuak lagi. Pada Kualifikasi Euro 2016 yang baru berlalu, kedua tim bernasib berbeda. Jerman melenggang ke Prancis sedangkan Belanda gagal.
Secara total, kedua tim sudah 49 kali bertemu. Hasilnya, Jerman menang 17 kali, Belanda 16 kali, dan sisanya imbang. Skor terbesar dicatat pada 21 Oktober 1959 ketika Jerman (Barat) mempermalukan tetangganya itu dengan tujuh gol tanpa balas.
Berikut lima momen paling dikenang dalam sejarah pertemuan Tim Panser dan Tim Oranye.
Final Piala Dunia 1974 di Stadion Olimpiade Muenchen, Jerman Barat, ialah pertemuan pertama Tim Panser dan Tim Oranye sejak 1945 atau sejak berakhirnya Perang Dunia II.
Belanda, yang diperkuat bintang-bintang macam Johan Cruyff dan Johan Neeskens serta gaya total football yang sangat terkenal itu, sebenarnya lebih difavoritkan untuk menjadi kampiun.
Jerman juga memiliki sederet bintang macam Der Kaiser Franz Beckenbauer, Ulli Hoeness, Paul Breitner, dan Gerd Mueller.
Tak lama setelah wasit meniup peluit tanda dimulainya pertandingan, Belanda langsung unggul 1-0 setelah Cruyff dijatuhkan di kotak penalti dan eksekusi diambil oleh Neeskens.
Jerman membalas pada menit ke-25, juga lewat titik penalti, yang diambil Breitner. Mueller memastikan kemenangan pada menit ke-43.