Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jeda internasional menjadi salah satu kendala terbesar bagi para pelatih klub. Maklum, tak jarang dari mereka yang dipanggil ke timnas masing-masing membawa pulang virus FIFA, sebutan bagi pemain yang terkena cedera dalam tugas membela negara tersebut.
Sebagai pelatih Barcelona, yang terbiasa melihat pemainnya pergi membela timnas, tentu Luis Enrique memahami betul “gangguan” semodel itu. Kendati demikian, Lucho, julukan Enrique, bisa melewati periode menyebalkan itu dengan relatif lancar, sejak menukangi Azulgrana pada awal musim kemarin.
Pada musim 2014/15, tiga kemenangan berhasil diraup sekembalinya para pemain dari tiga jeda internasional pada September, Oktober, dan November. Pada awal musim ini, dua jeda internasional pun dilalui dengan meraih dua tripoin. Dua kemenangan di La Liga itu diraih atas Atletico Madrid (2-1) dan Rayo Vallecano (5-2).
Hanya, jeda kali ini agak sedikit berbeda. Sebabnya, sejumlah pilar Barca menghadapi tekanan yang jauh lebih berat bersama timnas. Khususnya legiun Amerika Selatan yang sudah memulai Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Conmebol. Mereka ialah Javier Mascherano (Argentina), Claudio Bravo (Cile), serta Dani Alves dan Neymar (Brasil).
Bravo agak lebih aman karena Cile sanggup memenangi dua laga pembuka. Namun, Brasil, apalagi Argentina, tak punya kemewahan seperti Cile. Brasil mencatat sekali menang dan sekali kalah, sedangkan Albiceleste baru memetik satu poin. Artinya, para penggawa Brasil maupun Argentina bakal tampil habishabisan.
Neymar masih bisa diganti di tengah laga apabila posisi Selecao sudah aman. Namun, Mascherano tampak bakal menjadi pemain yang melahap 180 menit mengingat posisinya sebagai jenderal lini belakang dan lapangan tengah. Keletihan, apalagi cedera, bisa mengganggu persiapan Barca menjelang el clasico (21/11). (shr)