Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih tim nasional Belgia Marc Wilmots memahami alasan pembatalan laga uji coba melawan Spanyol. Dia justru mendukung, karena bagi Wilmots, kehidupan manusia jauh lebih berharga dari pada sepak bola.
Menurut agenda sepak bola internasional, Belgia akan menjadi Spanyol pada Selasa (17/11/2015). Tetapi otoritas Belgia membatalkan rencana pertandingan tersebut dengan alasan keamanan, menyusul terjadinya tragedi teror bom di Paris pada Jumat (13/11), yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Alhasil, para pemain Spanyol harus kembali ke negaranya. Pelatih El Matador, Vicente del Bosque, mengatakan bahwa pasukannya tidak takut terbang kembali ke Madrid pada Selasa pagi, dan dia pun memahami keputusan Royal Belgian Football Association, yang membatalkan uji coba ini.
"Kami tidak bermain malam ini, kehidupan harus terus berlangsung," ujar Wilmots di luar hotel penginapan timnya, ketika ditanya apakah dirinya kecewa dengan pembatalan pertandingan persahabatan ini.
"Pada pukul 11.30 tadi malam, saya diberitahu bahwa pertandingan dibatalkan. Sekarang kami meninggalkan hotel, para pemain kembali ke klubnya masing-masing. Sesederhana itu."
"Keputusan sudah dibikin. Kami harus menerimanya, apakah anda mau atau tidak."
"Ya, saya memahami keputusan ini. Polisi dan pihak keamanan negara memiliki informasi yang jauh lebih baik dibandingkan saya."
"Kehidupan seseorang jauh lebih berharga dari pada sebuah pertandingan sepak bola. Masih ada ribuan pertandingan yang dimainkan. Lebih satu atau kurang satu tidak akan membuat banyak perbedaan."
"Sepak bola seharusnya merupakan sebuah perayaan dan tetap menjadi sebuah pesta. Belgia-Spanyol merupakan sebuah event yang indah. Mungkin kami akan memiliki kesempatan lagi, mungkin tidak."