Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Distribusi Gol Madrid Paling Merata

By Sabtu, 5 Desember 2015 | 08:28 WIB
Para bek Madrid, Danilo, Dani Carvajal, dan Nacho Fernandez, ikut menyumbang gol bagi Real Madrid. (JUAN MANUEL SERRANO ARCE/GETTY IMAGES, DENIS DOYLE/GETTY IMAGES, GONZALO ARROYO MORENO/GETTY IMAGES)

Konferensi pers yang digelar secara khusus oleh Florentino Perez, seusai kekalahan 0-4 dari Barcelona di El Clasico akhir pekan lalu, mengirim sinyal kuat bahwa posisi Rafa Benitez di kursi pelatih tidaklah terlalu aman.

Walaupun isi dari pernyataan singkat sang Presiden Real Madrid itu adalah bentuk dukungan mutlak buat Rafa, publik begitu meyakini bahwa eksistensi eks pelatih Valencia, Liverpool, Inter, Chelsea, dan Napoli ini tak akan berlangsung lama.

Madridistas bahkan menganggap 2015-2016 sebagai musim debut sekaligus penutup bagi Rafa.

Berkaca dari skor telak di tangan Barca, salah satu hasil terburuk sepanjang sejarah el clasico di Santiago Bernabeu, yang juga didahului kekalahan 2-3 dari Sevilla di jornada sebelumnya, bisa dimaklumi apabila publik menyimpan keraguan terhadap kinerja Rafa.

[video]https://video.kompas.com/e/4638210317001_ackom_pballball[/video]

Gelontoran tujuh gol, yang hanyabisa dibalas dengan dua biji gol,seolah mengartikan bahwa memang ada yang salah dengan metodeRafa. Memang, di awal musim Rafa sempat menjadikan Madrid sebagai tim dengan rekor kebobolan tersedikit, baik di La Liga maupun di Liga Champion, tapi semuanya seperti menguap tak berbekas.

“Solusi dari semua permasalahan ini adalah Rafa Benitez. Kami yakin bahwa dia memang sosok yang tepat.

Sangat jelas terlihat bahwa sejak Januari sudah terjadi gangguan dalam tim. Dengan sangat yakin kami pun menunjuk Rafa karena dia punya kemampuan untuk mengubahnya,” kata Perez kepada media.

Setiap perubahan jelas butuh waktu yang tak sebentar. Layaknya ketika Jose Mourinho dan CarloAncelotti baru mendarat di ibu kota Spanyol, Rafa pun memerlukan polesan di sana sini.

Di samping itu, Rafa juga diwarisi tim yang sejak sepak mula kompetisi tak berada pada kondisi fisik terbaik.

Cedera yang datang secara bergantian menimpa Pepe, Sergio Ramos, James Rodriguez, Gareth Bale, dan Karim Benzema memaksa Rafa untuk mengutak atik komposisi starting XI hampir di setiap kesempatan.

Untuk bisa mempertahankan posisi Madrid di tangga teratas, dan baru tergeser di dua jornada terakhir, rasanya kurang adil jika kita tak memberi kredit ekstra buat Rafa.

Membagi Beban

Di periode yang sama pada musim lalu, ketajaman Los Merengues memang jauh lebihprima. Namun, publik tak boleh menepikan fakta bahwa Madrid besutan Rafa memiliki distribusi gol yang jauh lebih merata.

Walaupun nama Cristiano Ronaldo masih menjadi tokoh sentral dalam mengais gol, faktanya deretan pemain lain bisa memberikan kontribusi yang tak kalah penting.

Dari 18 partai resmi yang telah dimainkan serta mengemas 39 gol, ada 12 pemain berbeda yang berhasil masuk papan skor.

Selain Ronaldo, ada Benzema, Bale, James, Jese Rodriguez, Marcelo, Dani Carvajal, Danilo, Isco, Luka Modric, Nacho Fernandez, dan Sergio Ramos.

[video]https://video.kompas.com/e/4638190248001_ackom_pballball[/video]

Jika menambahkan gelaran laga di pramusim, totalnya menjadi 15 pemain, menyusul gol-gol yang disumbangkan Raphael Varane, Pepe, dan Denis Cherysyev.

Total 15 pemain di periode yang baru menginjak sepertiga pertama musim ini sudah menyamai jumlah para penyumbang gol Madrid di musim 2014-2015.

Sementara itu, jika hanya menghitung laga resmi, total 12 pemain ini sama dengan yang dicatatkan Barcelona dan Sevilla.

Artinya, ketika mayoritas klub bersandar pada kurang dari 10 pemain dalam mengontribusikan gol, Rafa berhasil membagi beban tersebut ke lebih dari setengah penghuni skuat.

Langkah yang jelas positif, meski belum membuahkan hasil optimal.

 Penulis: Sapto Haryo Rajasa

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P