Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelaku serangan bom di Paris pada Jumat (13/11/2015) ternyata punya tiket pertandingan persahabatan antara Prancis dan Jerman di Stade de France. Hal ini diketahui dari salah satu pihak keamanan yang melakukan penggeledahan.
The Wall Street Journal memberitakan, setidaknya ada satu pelaku bom bunuh diri di luar Stade de France memiliki tiket pertandingan pemanasan jelang Piala Eropa 2016 itu. Demikian dijelaskan salah satu petugas keamanan bernama Zouheir.
Dia mengatakan, pelaku serangan diketahui memakai rompi berbahan peledak dan mencoba masuk ke stadion saat laga sudah berlangsung 15 menit.
Namun, lantaran sebelum memasuki area stadion diadakan penggeledahan oleh pihak keamanan, si pelaku memilih menjauh dan kemudian meledakkan diri.
Selang tiga menit, pelaku kedua juga meledakkan bom di luar stadion. Pihak kepolisian kemudian mengonfirmasi, ledakan ketiga terjadi di dekat sebuah restoran cepat saji dan menewaskan satu orang warga sipil.
Ledakan itu terdengar pada babak pertama pertandingan. Sebagian penonton di Stade de France sempat bersorak ketika bom meledak pada menit ke-17 pertandingan lantaran disangka sebagai nyala kembang api yang jamak pada laga sepak bola.
Sesaat setelah ledakan pertama, pihak keamanan langsung berkomunikasi soal rencana mengevakuasi Presiden Francois Hollande. Dia tercatat sebagai salah satu dari puluhan ribu penonton yang menyaksikan duel Les Bleus vs Der Panzer.
"Ketika melihat Hollande dievakuasi, saya tahu bahwa ledakan itu bukanlah kembang api," tutur Zouheir.
Kendati Hollande telah dievakuasi dan kemudian menyatakan status darurat nasional, laga antara Prancis dan Jerman tetap berlangsung. Tuan rumah kemudian memastikan kemenangan 2-0 berkat gol Olivier Giroud dan Andre Pierre Gignac.