Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Predator Ulung. Julukan tersebut pantas disematkan kepada Ruud van Nistelrooy sewaktu masih aktif merumput di lapangan hijau. Ketajamannya begitu melegenda, terutama ketika memperkuat Manchester United (2001-2006) dan Real Madrid (2006-2010).
Sepanjang kariernya, Van Nistelrooy beberapa kali mengukir hattrick, bahkan quattrick alias mencetak empat gol dalam satu partai. Salah satu bukti betapa tinggi ‘insting membunuh’ striker berkebangsaan Belanda itu tampak pada laga pekan ke-10 La Liga 2006/07.
Van Nistelrooy berandil besar mengantarkan Real Madrid memetik poin penuh di markas Osasuna melalui kemenangan telak 4-1. Tak tanggung-tanggung, ia memborong seluruh gol Los Blancos dalam pertandingan tersebut.
Pesta gol Van Nistelrooy bermula saat laga baru bergulir 11 menit. Dia menggetarkan gawang Osasuna lewat sontekan jarak dekat memanfaatkan bola muntah hasil sepakan jarak jauh Robinho yang gagal ditepis secara sempurna oleh kiper lawan, Ricardo.
Berselang 15 menit kemudian, Van Nistelrooy membukukan gol kedua dengan memaksimalkan kesalahan pemain belakang Osasuna dalam melakukan sapuan. Bola mengenai kaki Robinho yang lantas memantul ke arahnya sehingga memudahkan ia mengoyak gawang.
Semenit menjelang turun minum, Van Nistelrooy mencatat hattrick secara keren. Mendapat umpan terobosan dari Raul Gonzalez, ia lantas menggiring bola masuk menuju kotak penalti Osasuna lalu melepaskan tembakan mendatar nan akurat menggunakan kaki kiri.
Hari Van Nistelrooy semakin sempurna karena ia berhasil menambah satu gol lagi di babak kedua. Torehan quattrick membuat sang pemain menuai pujian dari berbagai kalangan, termasuk pelatih Real Madrid saat itu, Fabio Capello.
“Van Nistlerooy merupakan pemain dengan kualitas komplet. Dia memiliki insting gol yang tidak dipunyai oleh striker lain,” ujar Capello.
Di pengujung 2006/07, Van Nistelrooy merengkuh predikat el pichichi alias pencetak gol terbanyak dengan koleksi 25 gol. Prestasinya kian lengkap lantaran ia mengantarkan Real Madrid merengkuh titel La Liga ke-30.