Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemilihan Ketua Umum Persija akan berlangsung pada 12 Desember 2015. Hingga kini baru ada dua calon pengganti Ferry Paulus yang mengambil formulir pemilihan ketua umum di Kantor Persija, Senayan, Jakarta Pusat.
Dua calon yang sejauh ini berminat untuk menjadi ketua umum Persija adalah Chairman Greenluni UI sekaligus pengamat sosial politik, Effendi Ghazali, dan Ketua Lembaga Perekonomian Nahdatul Ulama, Harvick Hasnul Qolbi.
“Bang Effendi melalui perwakilannya mengambil formulir Ketua Umum Persija, begitu juga dengan bang Harvick Hasnul Qolbi,” ujar Budiman Dalimunthe kepada JUARA.net, melalui telepon selular, Selasa (24/11/2015).
Munculnya nama Effendi Ghazali memang tak terlalu mengejutkan, apalagi Bang Pendi-sapaan akrab Effendi-juga aktif dalam kegiatan sepak bola di lingkungan alumni Universitas Indonesia. Sebelumnya Bang Pendi turut menyumbangkan pemikirannya dalam diskusi jelang ulang tahun Persija tahun lalu di kediaman mantan pembina Macan Kemayoran, Sutiyoso.
Sedangkan Harvick Hasnul Qolbi sejauh ini belum banyak bersinggungan dengan dunia sepak bola. Kegiatannya lebih banyak berurusan dengan dunia perekonomian dan organisasi.
Syarat Ketua Umum Persija periode 2015-2019 terbilang cukup berat. Setidaknya setiap calon harus mengeluarkan dana awal kurang lebih Rp 3 miliar hanya untuk menjalankan roda kompetisi internal Persija. Itu belum termasuk pembiayaan pembinaan klub internal dan juga sepak bola usia muda Persija.
Setiap calon Ketua Umum yang lolos verifikasi oleh Komite Pemilihan Ketua Umum Persija nantinya akan bertarung pada pemilihan tanggal 12 Desember. Para calon Ketua Umum akan dipilih langsung oleh 30 klub internal Persija yang mempunyai hak suara.
Selain lebih difokuskan untuk kegiatan-kegiatan internal, calon ketum nantinya juga harus mempunyai jaringan bisnis untuk mendukung kegiatan Persija di Liga Super Indonesia yang pengelolaanya dipegang PT Persija Jaya Jakarta.