Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra mengkritik penampilan wasit turnamen Piala Jenderal Sudirman. Ia mengatakan bahwa kondisi hakim pertandingan itu kerap kedodoran sehingga memunculkan keputusan yang tak tepat.
“Saya memaklumi jika kondisi fisik wasit menurun karena lamanya Indonesia tak menggelar pertandingan. Namun, wasit pun sebaiknya memanfaatkan waktu libur untuk meningkatkan kondisi fisik mereka agar enggak ketinggalan bola. Saya hanya khawatir para wasit salah memberi keputusan dan membuat salah satu tim merugi,” kata Jafri, saat dihubungi Juara.net, Rabu (2/12/2015).
Selain mengeluh soal kondisi fisik wasit, Jafri pun memberi usul agar panitia turnamen menghapus aturan water break pada babak delapan besar dan selanjutnya. Sebab, adanya water break justru membuat semangat bertanding pemain menjadi tak stabil.
“Aturan water break itu merugikan tim yang sedang asyik-asyiknya menyerang. Menurut saya aturan tersebut dihapus saja, karena memang bukan standar aturan FIFA,” ujarnya.
Meski demikian, Jafri menyebut kedua keluhannya tak berpengaruh secara signifikan terhadap penampilan Mitra Kukar selama turnamen berlangsung.
Buktinya, skuat yang kerap dijuluki Naga Mekes ini berhasil lolos sebagai runner-up Grup B Piala Jenderal Sudirman membuntuti Persipura Jayapura sebagai juara grup. Selain bersaing dengan Persipura, untuk lolos, Mitra Kukar mesti susah payah bersaing dengan PSM Makassar, Bali United, dan Semen Padang.
Saat ini, skuat Naga Mekes masih menunggu keputusan panitia memasuki babak delapan besar. Operator Piala Jenderal Sudirman, Mahaka Sports and Entertainment, baru akan mengumumkan lokasi babak perempat final pada Kamis (3/12).
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik: