Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Rekor kandang paten adalah alasan kenapa Lazio bisa beberapa kali muncul di jajaran penghuni lima besar tabel klasemen Serie A 2015/16.
Bahkan, andai kompetisi hanya menghitung perolehan di partai kandang, Il Biancocelesti (Si Putih Biru Langit) akan berbagi puncak klasemen bersama Fiorentina dengan 15 poin. Akan tetapi, Lazio mesti segera sadar bahwa Olimpico tak selalu menjadi garansi hadirnya poin sempurna. Pada partai kandang terakhirnya, Il Biancocelesti kalah 1-3 dari AC Milan, (1/11/2015).
"Sungguh memalukan. Saya sama sekali tak suka sikap para pemain. Hal ini bukan soal apa yang tertulis di belakang seragam pemain, tapi simbol di depannya," kata Presiden Lazio, Claudio Lotito, mengomentari kekalahan timnya dari Milan.
Lotito menuntut Elang yang menjadi simbol Lazio kembali mengangkasa saat mereka berduel dengan sang rival bebuyutan, AS Roma, di Olimpico (8/11). Sama seperti Lazio, Roma juga menatap derbi dengan bekal kekalahan. Akan tetapi, saat takluk 0-1 di markas Inter Milan (31/11), Tim Serigala masih menunjukkan percikan yang luar biasa di lini serang mereka.
Jika bukan karena pertahanan Inter yang bermain rapi dan disiplin, barangkali Edin Dzeko cs bisa membawa pulang hasil yang lebih baik dari kunjungan mereka ke Giuseppe Meazza. Soal agresivitas, Lazio boleh tetap percaya diri lantaran kaki-kaki cepat Antonio Candreva atau Felipe Anderson bisa menjadi jawaban atas pergerakan lincah Mohamed Salah atau Gervinho.
Namun, belum tentu pertahanan Lazio akan siap dengan teror dari Salah, Gervinho, maupun Iago Falque. Sampai pekan ke-11, Il Biancocelesti sudah kemasukan 18 kali. Rapor pertahanan anak asuh Stefano Pioli itu hanya lebih baik dari tim juru kunci, Carpi (23 gol kemasukan)! Satu catatan lain yang mesti diperhatikan Lazio adalah terkait rekor tandang mereka yang sama sekali tak impresif.
Saat lima kali bermain di luar rumah, Lazio empat kali menelan kekalahan, dua di antaranya dengan skor besar yakni 0-4 kontra Chievo dan 0-5 versus Napoli. Ketakutan bermain di bawah tekanan suporter tuan rumah yang menang jumlah mesti segera dihilangkan oleh Candreva dkk. Soalnya, saat derbi kontra Roma nanti, Lazio akan berstatus sebagai tim tamu.