Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Musim ini, Internazionale secara rata-rata hanya mencetak satu gol per partai di liga. I Nerazzurri (Hitam-Biru) punya kesempatan memperbaiki rasio mereka saat menjamu Frosinone, Minggu (22/11).
Ungkapan “1-0 untuk Arsenal” kerap membahana di tribun stadion tatkala The Gunners selesai bertanding pada era 1990-an awal.
Hal itu karena seringnya Arsenal meraih kemenangan dengan skor minimalis atas lawan mereka ketika masih ditangani George Graham.
Kondisi serupa dialami Inter asuhan Roberto Mancini musim ini mengingat tujuh dari delapan kemenangan mereka berakhir dengan skor 1-0.
Satu-satunya momen Nerazzurri mengukir multigol, alias menjebol gawang musuh lebih dari sekali, terjadi pada lawatan ke Carpi (30/8). Stevan Jovetic cs. menang 2-1.
Seperti halnya Carpi, Frosinone adalah tim promosi dan masih menghuni zona merah di klasemen.
Ditambah fakta bahwa Frosinone cuma meraih satu poin dari enam laga tandang musim ini, kans Inter menang dengan mengukir multigol kedua kalinya tampak besar.
Kinerja Penyerang
Salah satu syarat menggaransi kemenangan telak bagi Inter ialah kembalinya ketajaman barisan pemain ofensif.
Jika patokannya 12 partai perdana di Serie A dalam 21 musim terakhir, catatan 12 gol milik Inter 2015/16 hanya lebih baik dari rapor skuat mereka sendiri pada 1994/95.
Ketika itu, Sang Biru-Hitam asuhan Ottavio Bianchi cuma melesakkan 11 gol. Nilai positifnya adalah seluruh torehan mereka berasal dari pemain ofensif.
Angka 11 gol itu donasi gabungan dari Ruben Sosa (5 gol), Darko Pancev dan Marco Delvecchio (2), serta Dennis Bergkamp, dan Davide Fontolan (1).
Situasi kini berbeda karena kontribusi dari lini serang Inter terbilang minim. Baru Mauro Icardi (3 gol), Jovetic (3), dan Ivan Perisic (2) pemain ofensif yang sudah mencatatkan nama di papan skor.
Icardi belum mencapai level kesuburan seperti musim lalu, sedangkan Jovetic cuma meledak dengan torehan trigol dalam dua pekan awal.
Untung bagi Mancini, kinerja para gelandang mereka sangat berguna mendongkrak ketajaman. Fredy Guarin, Felipe Melo, Gary Medel, dan Geoffrey Kondogbia sama-sama memberi satu gol.
“Kami masih harus meningkatkan banyak hal. Perjalanan di liga masih panjang,” ujar Medel dalam jumpa pers menjelang laga.
Medel memperingatkan rekan setimnya agar tak terlena karena sang rival tetap punya peluang mengejutkan.
Jangan lupa, satu-satunya poin Frosinone di partai tandang musim ini justru muncul setelah menahan Juventus di kandang sang juara bertahan!
Kalau Frosinone tampil militan seperti di J-Stadium, jangan kaget bila melihat Inter mencatat kemenangan 1-0 yang kedelapan.
Penulis: Beri Bagja