Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kerja keras dan pantang menyerah. Dua hal tersebut cukup buat menggambarkan karakter Jamie Vardy sebagai seorang pesepak bola.
Perjalanannya menuju level profesional begitu berat, bahkan hampir saja selesai sebelum dimulai. Pada usia 16 tahun, saat beberapa pemain lain sebaya seperti Lionel Messi, Karim Benzema, dan Cesc Fabregas sudah mulai mencuri perhatian media, Vardy muda justru terdepak dari Sheffield Wednesday.
Akibatnya, Vardy mesti merintis karier dari tingkat amatir. Dia bergabung dengan klub penghuni Northern Premier League alias kasta kedelapan dalam piramida kompetisi Inggris, Stocksbridge Park Steels.
Di situlah talenta Vardy mulai terasah. Dia tak pernah putus asa dan selalu serius dalam menempa diri di setiap sesi latihan sehingga kualitas permainannya terus meningkat serta terpantau oleh klub-klub lain yang lebih besar.
Setelah tiga musim memperkuat Stocksbridge, Vardy malang melintang di FC Halifax Town dan Fleetwood Town sebelum menerima pinangan Leicester City pada musim panas 2012. Perjuangan tersebut perlahan berbuah prestasi cemerlang pada 2015.
“Vardy tak pernah berhenti berlari. Dia seolah memiliki energi yang sangat besar. Saya pikir seluruh personel tim perlu mencontoh etos kerjanya,” ujar asisten pelatih tim nasional Inggris, Gary Neville, seperti dilansir Express.
Penulis: Indra Citra Sena