Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Publik Belgia sedang waspada terhadap serangan teroris menyusul serangan di Paris beberapa waktu lalu. Kewaspadaan itu sempat membuat gelandang andalan Roma, Radja Nainggolan, dicurigai sebagai teroris sehingga ia didatangi tiga polisi.
Karena pertandingan uji coba antara Belgia melawan Spanyol pada 17 November 2015 lalu di Brussels dibatalkan karena khawatir akan ada serangan teroris, gelandang Belgia Radja Nainggolan pun menjadi memiliki waktu bebas.
Seperti dikutip dari Gazet van Antwerpen, Radja Nainggolan memanfaatkan waktu bebas itu untuk berkumpul bersama teman dan keluarganya di Kota Antwerpen. Saat kembali ke tempat penginapannya di Hotel Radisson Blu Astrid di Antwerpen, tamu hotel melihat gerak-gerik mencurigakan dan berbahaya dari seseorang, yang ternyata adalah Radja Nainggolan.
Orang di hotel itu kemudian memanggil polisi. Hasilnya, tiga polisi langsung mendatangi kamar Radja Nainggolan. Namun, tiga polisi tersebut langsung mengenali Radja Nainggolan. Tiga polisi itu pun langsung memanfaatkan kesempatan bertemu dengan pemain AS Roma itu untuk berfoto bersama.
"Orang di @RadisonBlu memanggil polisi karena @officialRadja bertingkah laku mencurigakan." Demikian yang ditulis rekan Radja Nainggolan, Noufal Attar, dalam akun twitternya.
"Ternyata tamu hotel melihat saya tampak berbahaya. Untungnya para polisi dengan cepat mengenali saya," kata Radja Nainggolan kepada La Derniere Heure.
Keesokan malamnya, Rabu 18 November 2015, Radja Nainggolan melakukan perjalanan kembali ke Roma.