Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Del Bosque Sebut Sepak Bola Inggris Kini Telah Punah

By Verdi Hendrawan - Rabu, 11 November 2015 | 21:30 WIB
Vicente Del Bosque (Gonzalo Arroyo Moreno/Getty Images)

Pelatih tim nasional Spanyol, Vicente Del Bosque, telah menyebut bahwa gaya bermain khas Inggris pada saat ini telah punah.

Del Bosque mengungkapkan hal ini jelang pertandingan persahabatan menghadapi Inggris pada Jumat (13/11/2015) waktu setempat di Estadio Jose Rico Perez. Meskipun saat ini The Three Lions memiliki rekor yang lebih baik ketimbang Spanyol.

Jelang bentrokan tersebut, Inggris datang sebagai tim yang tidak terkalahkan dalam 15 pertandingan terakhir. Sedangkan Spanyol hanya memiliki rekor enam laga saja.

Meski demikian, Del Bosque menyayangkan bahwa timnas Inggris saat ini sudah kehilangan jati dirinya. Pelatih berusia 64 tahun itu menilai bahwa hal tersebut dikarenakan terlalu banyaknya pemain asing di Premier League.

"Saya pikir pada saat ini sepak bola Inggris sudah tidak ada lagi. Tidak ada lagi gaya otentik karena adanya campuran gaya yang berbeda," kata Del Bosque kepada The Telegraph.

"Kedatangan pemain dari luar negeri membuat mereka tidak memungkinkan lagi untuk bisa mempertahankan gaya sepak bola Inggris," ungkapnya.

Meski bergelimang uang danmemiliki kompetisi yang disebut-sebut terbaik dan paling kompetitif di dunia, prestasi klub-klub Premier League di Eropa tidak terlalu menonjol. Bahkan secara nilai koefisien UEFA, mereka berada di posisi ketiga di bawah La Liga dan Bundesliga serta hampir tersalip oleh Serie A.

"Saya juga membayangkan masih ada beberapa keanehan bahwa mereka adalah klub-klub yang sangat Inggris, tetapi di lapangan sangat sulit untuk menebak dari mana tim tersebut berasal," sebut Del Bosque.

"Kemurnian gaya bermain dari setiap negara telah hilang. Saat ini saya tidak berpikir bahwa ada banyak perbedaan di antara setiap negara. Mungkin saya telah melupakan sesuatu, tetapi tim nasional Inggris saat ini terlihat seperti berasal dari luar benua Eropa," lanjutnya.