Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepak bola Jepang tengah merajut impian untuk menjadi yang terbaik di dunia. Perkembangan nan pesat pada kompetisi domestik, yang dikenal dengan sebutan J League, membuat Jepang berani memiliki mimpi itu, yang diharapkan bisa terwujud pada Piala Dunia 2050.
Demikian menurut Chairman J League, Mitsuru Murai, dalam wawancara dengan Kompas.com, Jumat (30/10/2015), sehari menjelang final J League Yamazaki Nobisco Cup 2015 di Stadion Saitama 2002, yang mempertemukan juara bertahan Gamba Osaka dengan juara lima kali, Kashima Antlers (laga ini berakhir dengan skor 3-0 untuk Kashima).
"Proyek besar kami di sepak bola adalah juara Piala Dunia 2050. J League menjadi dasar untuk tim nasional dari pengalaman bermain di level internasional, termasuk mengundang klub-klub elite dunia untuk mengadakan uji coba," ujar Murai, yang mengaku semakin fokus mengembangkan kompetisi domestik setelah perhatian dunia kian tertuju kepada mereka selama dua tahun terakhir.
Memang, sejarah J League ikut memengaruhi grafik penampilan timnas Jepang, yang mendapat sebutan Samurai Blue alias Samurai Biru. Sejak J League secara resmi berdiri pada 1 November 1991 dan kick-off pada 15 Mei 1993, Jepang mulai disegani di kawasan Asia.
Samurai Biru pun untuk pertama kalinya berhasil tampil pada putaran final Piala Dunia 1998 di Perancis. Setelah itu, mereka terus mendapatkan tiket kompetisi paling bergengsi antarklub dunia tersebut, termasuk mendapat kepercayaan menjadi tuan rumah (bersama dengan Korea Selatan) pada 2002.