Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Kenapa Manajer Sriwijaya Uring-uringan Kepada Aremania?

By Iwan Setiawan - Senin, 23 November 2015 | 09:51 WIB
Pihak keamanan harus turun tangan untuk menenangkan Manajer Sriwijaya, Nasrun Umar. (IWAN SETIAWAN/JUARA.NET)

Kekalahan Sriwijaya FC dari Arema Cronus di lanjutan Grup A Piala Jenderal Sudirman (PJS) dianggap menyakitkan. Hal tersebut tampak dari reaksi Manajer Sriwijaya FC, Nasrun Umar, ketika ia menuju ruang ganti pemain di jeda pertandingan.

Saat babak pertama, laga memang berlangsung keras. Pertikaian antara dua bek asing, Kiko Insa dan Abdoulaye Maiga, membuat Aremania mencaci kubu Sriwijaya. Ketika babak pertama berakhir, pemain Sriwijaya disoraki dalam perjalanan menuju ruang ganti.
 
Dari jauh, kegaduhan sempat terjadi ketika Aremania dengan pemain Sriwijaya saling lempar botol air mineral. Menurut panpel yang berada di dekat kejadian, striker Sriwijaya, Titus Bonai, lebih dulu membuang air mineral ke arah suporter karena tak tahan dicaci.
 
Tapi, Aremania pun membalasnya dengan lemparan. Manajer Sriwijaya mengangap pemainya sebagai korban pelemparan.
 
"Saya tidak terima pemain dilempari seperti itu," begitu teriak Nasrun Umar kepada panpel di lorong ganti.
 
Bahkan, ia hendak melabrak para suporter yang ada di VVIP, yang lokasinya berdekatan dengan lorong pemain. Karena terlihat emosi, CEO Mahaka Sport and Entertainment, Hasani Abdulgani, sampai turun tangan untuk menenangkannya.
 
"Tenang, kita harus tetap dingin dalam situasi seperti ini," katanya.
 
Insiden tak berbuntut panjang. Kubu Sriwijaya FC tetap dengan bersedia mau melanjutkan pertandingan pada babak kedua. Mereka bahkan keluar kamar ganti lebih dulu.
 
Di babak kedua, tensi pertandingan sedikit menurun. Kontak fisik antarpemain juga tak sepanas babak pertama. Ketegangan antara Sriwijaya dengan Aremania mereda.
 

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:

Piala Jenderal Sudirman 2015