Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Alasan PSSI Tak Ikut Bertemu Presiden

By Anju Christian Silaban - Senin, 2 November 2015 | 14:50 WIB
Perwakilan FIFA, AFC, dan PSSI berfoto bersama setelah pertemuan di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/11/2015). (Herka Yanis / BOLA)

JAKARTA, JUARA.net — Wakil Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Hinca Panjaitan, mengklaim bahwa FIFA akan meminta pemerintah untuk mencabut pembekuan terhadap PSSI. Bila tak berhasil, FIFA memiliki rencana cadangan yang belum bisa diungkapkan.

Rombongan FIFA dan AFC telah mengadakan pertemuan dengan PSSI di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Selasa (2/11/2015). Dalam pertemuan ini, mereka menegaskan syarat agar sanksi untuk Indonesia bisa dicabut, yakni pemerintah harus mencabut terlebih dahulu surat keputusan perihal pembekuan PSSI tertanggal 17 April 2015.

Pasalnya, tertera dalam statuta FIFA, federasi sepak bola sebuah negara tidak boleh diintervensi oleh pemerintah. "Sudah menjadi prinsip bagi FIFA, statuta harus ditaati," kata Hinca setelah pertemuan tersebut.

"Mereka juga menyampaikan, silakan kembalikan sepak bola kepada PSSI dan pemerintah hanya memberikan dukungan," tuturnya.

Apabila tak ada solusi dari pemerintah, sanksi untuk Indonesia terancam berlanjut. Dengan kata lain, Indonesia tidak bisa mengirimkan wakil dalam kompetisi sepak bola level internasional. Namun, FIFA ternyata punya rencana cadangan.

"Ada plan B yang baru bisa kita ketahui setelah mereka bertemu dengan (Presiden) Joko Widodo," ucap Hinca.

Dalam pertemuan ini, FIFA diwakili oleh Kohzo Tashima dan HRC Prince Abdullah, sedangkan AFC menyertakan Mariano Araneta, James Johnson, Sanjeevan, dan John Windsor. Di sisi lain, PSSI mengirimkan Agum Gumelar, La Nyalla Mattalitti, Hinca Panjaitan, dan Djamal Aziz.

Rombongan FIFA dan AFC keluar dari Kantor PSSI sekitar pukul 12.00 WIB. Mereka langsung bertolak ke Istana Negara untuk menemui Presiden Joko Widodo dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.