Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Meski Bandara Ngurah Rai di Denpasar Bali sudah dibuka kembali setelah ditutup lantaran terdampak meletusnya anak gunung Rinjani di Lombok, NTB, Surabaya United harus menunda keberangkatannya ke Pulau Dewata pada Sabtu (7/11) pagi. Hal ini disebabkan jumlah penerbangan ke Bali pada Jumat (6/11) ini sangat terbatas.
Tertundanya keberangkatan ini pun menyebabkan kekecewaan para pemain Surabaya United yang sudah terlanjur berkemas-kemas. Tak hanya itu, Jendry Pitoy dkk. menilai waktu keberangkatan ke Bali itu terlalu mepet. Sebab, mereka sudah harus bertanding pada Minggu (8/11) sore.
Hanya, mereka tidak bisa berbuat banyak karena manajemen sudah berupaya keras untuk memberangkatkan mereka ke sana sejak Kamis (5/11) lalu. Maklum, sebelumnya manajemen mewacanakan mereka berangkat dengan bus carteran. Namun, karena tak mendapatkan bus berkapasitas lebih dari 26 tempat duduk, manajemen pun membatalkannya.
Manajemen juga berupaya mencarikan tiket kereta api. Namun karena pemesanannya terlalu mepet, lagi-lagi manajemen tidak bisa mendapatkan tiket. Satu-satunya alat transportasi yang bisa mereka pakai hanya pesawat terbang. Namun, mereka harus rela menunggu lebih lama karena jadwal penerbangannya baru Sabtu (7/11) pukul 06.05 pagi.
“Ya mau bagaimana lagi, kami harus menerima. Meski idealnya kami sudah sampai Bali hari ini. Semoga kondisi pemain baik-baik saja,” ujar Jendry Pitoy, pemain paling senior di Surabaya United.
Karena keberangkatan tertunda, tim pelatih secara mendadak menggelar latihan pada Jumat (6/11) yang sebelumnya tak ada dalam jadwal yang dibuat pelatih kepala, Ibnu Grahan.