Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Derby della Capitale antara Roma vs Lazio nyaris selalu identik dengan partai sarat gengsi dan emosi. Akan tetapi, bentrokan edisi ke-179 di Olimpico, Minggu (8/11) nanti, berpotensi sepi atraksi.
Faktor pertama adalah ketiadaan ultras (suporter garis keras) kedua kubu. curva nord (tribun utara) dan curva sud (tribun selatan) stadion Olimpico dipastikan bakal kosong lantaran fan Roma serta Lazio masih melangsungkan aksi mogok.
Tindakan tersebut adalah bentuk protes terhadap aturan keamanan baru di Olimpico. Minim figur ikonik merupakan faktor lain yang bisa menurunkan nilai partai Roma vs Lazio di pekan ke-12 Serie A 2015/16.
Pada era 1990-an akhir hingga awal milenium baru, Roma vs Lazio identik dengan pertempuran Francesco Totti (Roma) dan Alessandro Nesta (Lazio), dua putra asli Kota Roma yang menjadi simbol kebesaran Trigoria (akademi Roma) serta Formello (akademi Lazio).
Totti sampai kini memang masih menjadi bagian skuat Il Lupi (Tim Serigala), akan tetapi problem cedera membuat dirinya mesti absen di derbi edisi ke-179. Tim Serigala bahkan terancam tak diwakili romanista (orang Roma) untuk kali pertama dalam sejarah partai derbi.
Jebolan akademi Roma, Daniele De Rossi dan Alessandro Florenzi diragukan bisa berada dalam kondisi 100 persen pada hari pertandingan. Tim Serigala ibarat datang ke arena laga dengan kaki pincang karena pelatih Rudi Garcia sudah pasti tak bisa menurunkan Maicon (cedera) dan Miralem Pjanic (suspensi).
Kondisi itu memaksa Garcia untuk memacu kebugaran, Seydou Keita, yang baru pulih dari cedera. Keita sangat dibutuhkan Garcia untuk menambal lubang di sektor tengah sekaligus menyuntikkan unsur pengalaman.
Maklum, saat melawan Lazio, Roma justru akan banyak mengandalkan para debutan derby della capitale seperti Wojciech Szczesny, Antonio Rudiger, Lucas Digne, Mohamed Salah, dan Edin Dzeko.