Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menanti Solusi Kreatif Agen Mourinho

By Anggun Pratama - Sabtu, 14 November 2015 | 15:00 WIB
Jose Mourinho (IAN KINGTON/ Stringer/Getty Images)

Dalam film Mission: Impossible - Rogue Nation, karakter Ethan Hunt, yang dimainkan oleh aktor Tom Cruise, mengucapkan: "Desperate times, desperate measures." 

Hunt merupakan agen rahasia anggota dari Impossible Missions Force (IMF). IMF adalah organisasi intelijen independen yang berasal dari Amerika Serikat.

Hunt mengucapkan kalimat itu ke direktur agensi intelijen Amerika Serikat, CIA, ketika rencana yang ia rancang demi menyelamatkan nyawa banyak manusia berpotensi merusak hubungan bilateral Inggris dan Amerika Serikat.

Hunt harus membius dan memanipulasi Perdana Menteri Inggris agar rencananya berjalan lancar.

Makna sederhana dari desperate times, desperate measures tersebut adalah dalam keadaan krisis, aksi yang dalam keadaan normal mungkin bakal ditolak, malah bisa menjadi pilihan terbaik.

Setiap pemimpin top pasti pernah menghadapi momen-momen sulit itu. Mereka malah sudah akrab seperti berteman baik dengan kondisi terdesak itu.

Dalam situasi terjepit, seorang pemimpin dituntut untuk mengeluarkan kebijakan kreatif, cenderung tak masuk akal akibat cara-cara normal sudah tak mempan.

Karena itu, hanya pemimpin top yang bisa keluar dari kondisi penuh keputusasaan itu dengan kemenangan.

Keadaan tersebut kini sedang dirasakan oleh salah satu manajer sepak bola top, Jose Mourinho. Tim asuhannya, Chelsea, tak kunjung keluar dari krisis.

The Blues terjebak di peringkat 16 Premier League. Mereka mengalami tiga kekalahan beruntun. Kekalahan terbaru muncul ketika menghadapi Stoke (0-1) akhir pekan kemarin. Chelsea hanya unggul tiga poin atas Bournemouth di batas akhir zona maut.

Dalam 12 laga, Si Biru baru menorehkan 11 poin hasil dari tiga kemenangan dan sepasang hasil imbang.

Sejarah di Premier League menyebutkan posisi tertinggi tim yang hanya menorehkan 11 poin dari 12 laga adalah peringkat enam Aston Villa pada 2003/04. Separuh dari 24 tim dengan kondisi tersebut terdegradasi!

Tak hanya itu. Terakhir kali Chelsea mendapatkan tujuh kekalahan dalam 12 laga pertama di divisi teratas membuat mereka turun kasta. Momen tersebut terjadi pada musim 1978/79.

Bila terdegradasi, Chelsea menjadi tim pertama setelah Manchester City pada 1937/38 sebagai juara bertahan yang terdegradasi!

Krisis ini jelas membutuhkan penanganan serius.

Pertaruhan Roman

Berkaitan soal keputusan besar, bos besar Chelsea, Roman Abramovich, sudah membuat keputusan sulit tentang perusahaan miliknya.

Pria kaya raya asal Rusia itu masih mendukung Jose Mourinho tetap memegang jabatan sebagai manajer. 

Pertaruhan ini terbilang besar karena The Independent menyebut Chelsea bisa kehilangan potensi pendapatan sebesar 100 juta pound (2,06 triliun rupiah). Uang itu hilang bila Chelsea tak tampil di Liga Champion musim depan.

Rincian pendapatan itu mulai dari pendapatan di hari pertandingan, uang tampil dari UEFA, hingga uang hak siar televisi.

Jumlah tersebut jauh lebih mahal ketimbang kompensasi buat memecat Mourinho, yang diperkirakan "cuma" 10 juta pound. Dukungan dari pendukung Chelsea menjadi salah satu alasan Abramovich mempertahankan Mou.

Kini, Mourinho yang harus membuat kebijakan kreatif demi mengeluarkan Chelsea dari krisis. Apa yang bakal dilakukan oleh pelatih kaya pengalaman ini?

Bila di akhir cerita film Mission:  Impossible - Rogue Nation agen Hunt keluar sebagai pembuat kebijakan top karena berhasil menyukseskan misi, akankah agen Mourinho bernasib serupa? 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P