Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Bertindak sebagai tuan rumah Grup A Piala Jenderal Sudirman 2015 bukan jaminan bahwa Panpel Arema Cronus akan menuai banyak keuntungan. Format home tournament dengan kontestan lima klub masing-masing grup, mereka terbebani oleh pertandingan yang berpotensi sepi penonton.
Sebagai tuan rumah, mereka jelas mengandalkan kedatangan Aremania untuk memenuhi Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang. Hal tersebut sudah terbukti. Namun di hari pertandingan yang tidak mempertandingkan Arema Cronus, kondisi tribun Kanjuruhan terkesan kosong melompong.
Hal tersebut seperti yang terlihat pada (19./11).2015 lalu. Pertandingan pertama pada sore hari yang mempertemukan Sriwijaya FC dan Persegres Gresik United dan malam hari antara Persija Jakarta dan Persipasi Bandung Raya (PBR), stadion berkapasitas 35.000 penonton tersebut hanya diisi oleh 507 penonton.
Jumlah tersebut sangat sedikit, sementara Panpel harus mengeluarkan biaya penyelenggaraan pertandingan, seperti keamanan dan operasional.
“Penyelenggaraan pertandingan Piala Jenderal Sudirman dibebankan kepada Panpel,” ungkap Ketua Panpel Arema Cronus, Abdul Haris.
Menyiasati hal tersebut, Panpel Arema memang berencana menaikkan harga tiket, namun setelah melakukan diskusi dengan Aremania, mereka memilih beberapa opsi soal tiket.
Di antara opsi tersebut adalah menaikkan harga tiket untuk suporter tim tamu, namun memberikan potongan sebesar 5 persen dan menaikkan harga tiket ekonomi jika Arema Cronus lolos ke 8 besar, dari sebelumnya 25 ribu menjadi 30 ribu.
“Ini sudah menjadi keputusan bersama antara manajemen dan Aremania,” ujar Haris.
Namun Panpel Arema Cronus sepertinya akan kembali bernafas lega, setelah di pertandingan pembuka tiket mereka ludes terjual. Selanjutnya, big match yang dipastikan akan dipenuhi suporter akan tersaji saat Arema Cronus berhadapan dengan Persija pada (28/11) mendatang.