Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Inter musim ini sangat fleksibel. Pelatih Roberto Mancini mengubah Inter menjadi seperti bunglon, yang bisa beradaptasi dengan mengubah tim buat menyamarkan diri.
Tim berjulukan La Beneamata alias Sang Ular Raksasa itu sudah menggunakan lima formasi berbeda sebagai acuan awal pertandingan.
Inter memulai musim dengan menggunakan sistem empat gelandang berlian. Pilihan itu tercermin dari aksi mereka di bursa transfer musim panas.
Tambahan tenaga dalam bentuk gelandang kekar Geoffrey Kondogbia dan Felipe Melo, serta penyerang bayangan kaya fantasi, Stevan Jovetic, membuat Mancio menggunakan 4-3-1-2.
Perubahan terjadi saat Mancini memakai 4-3-3 kontra Verona. Keberadaan Ivan Perisic dan Adem Ljajic memungkinkan perubahan itu. Sistem lain yang digunakan ialah 4-2-3-1, 4-3-2-1, dan 3-5-2.
Saat melawan Torino, Inter bak menjadi cermin bagi sang tuan rumah karena juga memainkan sistem 3-5-2.
Perubahan wajah itu menunjukkan Mancini mencoba agar timnya tak mudah dikenali. Bermodal skuat yang gemuk, Mancini sanggup mengganti karakter bermain tim.
Keadaan itu juga mengindikasikan persiapan taktik Mancini menjelang pertandingan komprehensif.
"Kami menggunakan 3-5-2 karena sistem itu adalah yang terbaik buat mengganggu gaya bermain Torino. Kami juga memiliki dua penyerang guna merepotkan lini belakang mereka. Inter merupakan tim yang masih muda sehingga masih bisa berkembang lebih baik," kata Mancini di Inter Channel.