Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Medio 1980-an menjadi periode emas persepakbolaan nasional. Di level klub, Kramayudha Tiga Berlian (KTB) sukses meraih posisi ketiga Asian Club Competitions 1985-1986 atau yang sekarang bernama Liga Champion Asia.
Di level timnas, Tim Garuda sukses terbang tinggi hingga babak semifinal Asian Games 1986 di Korea Selatan. Dua prestasi itu tidak pernah terulang hingga saat ini.
Salah satu aktor yang turut berkontribusi di dua ajang tertinggi se-Asia itu ialah pelatih Bina Taruna Football Academy saat ini, Saut Lumban Tobing.
Saut adalah pencetak gol tunggal kemenangan KTB pada perebutan tempat ketiga Liga Champion Asia melawan klub Suriah, Al-Ittihad. Saut juga turut bermain di perebutan tempat ketiga Asian Games 1986 melawan Kuwait.
Kepada BOLA, Saut bercerita mengenai kunci kesuksesannya menjadi pemain yang turut mengharumkan nama Indonesia di level internasional.
"Pada era saya, tidak ada SSB seperti saat ini. Kalau mau sukses menjadi pemain, motivasi jangan setengah-setengah. Kami harus bekerja keras, tekun, dan benarbenar menjiwai sepak bola," ujar pelatih kelahiran Sorkam, 25 Januari 1962, itu.
Ketika masih aktif bermain, Saut dikenal sebagai pemain yang kerap "menari" di lapangan. Kemampuannya mengolah si kulit bulat turut mengantar KTB menjadi juara Galatama 1985 dan 1986-1987.
Tak lupa Saut memuji pelatihnya di KTB, almarhum Abdul Kadir, dan rekan setimnya, Zulkarnaen Lubis. “Semangat mereka luar biasa dalam sepak bola,” ujarnya mengenang para anutan.
Karier Saut sebagai pemain berakhir setelah mengalami patah kaki di Hong Kong saat KTB melawan South China pada Liga Champion Asia 1986. Semusim berikutnya, ia resmi gantung sepatu.
Kini, 11 tahun sudah Saut menjadi pelatih Bina Taruna. Beberapa pemain polesannya juga sudah mewakili Indonesia di kompetisi internasional, seperti Riza Alfin Zidane dan Yuswanto Aditya, yang pernah berlaga di Gothia Cup serta Pra-Piala Asia U-14.
Kepada pemainnya, Saut selalu mengingatkan untuk meredam ego masing-masing. "Ketika pemain hanya ingin menonjolkan diri sendiri, saat itulah justru permainan terbaik mereka tidak keluar," ujar pelatih yang juga pernah bermain di Angkasa Halim dan UMS itu.
Bina Taruna sendiri mengikuti Liga BOLA U-13 dan U-15 2015/2016. Mereka juga merupakan salah satu unggulan di kompetisi tersebut. Saut turut memberikan komentar atas diselenggarakannya Liga BOLA musim ini.
"Kegiatan Liga BOLA sangat mendukung anak-anak dalam bermain dan berkembang menjadi pemain yang lebih baik lagi," ujar Saut menutup wawancara. (cw-1)