Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih PSM Makassar, Syamsuddin Batola, mengakui skuatnya tampil di bawah performa terbaik saat ditahan imbang tanpa gol oleh Surabaya United di Stadion Andi Mattalatta Mattoangin, Selasa (3/3/2015) malam.
"Saya juga lihat pemain menghindari benturan. Kami seperti kehilangan karakter PSM yang mengandalkan permainan cepat dan keras," kata Syamsuddin usai pertandingan.
Tapi, Syamsuddin tidak mau menyalahkan pemainnya, mengingat latihannya timnya juga tidak optimal. Hal itu lantaran 60 persen pemainnya membela nama PSM di Piala Habbie. Di sisi lain, Syamsuddin mengungkapkan PSM butuh playmaker yang bisa mengatur irama permainan sekaligus menyuplai bola ke Silvio Escobar yang merupakan striker tunggal Juku Eja.
Dua gelandang, Syamsul Chaeruddin dan Rasyid Bakri yang bergantian menyuplai bola dinilai tidak maksimal karena sejatinya mereka adalah gelandang jangkar. "Apalagi pergerakkan dari dua sisi sayap juga tidak maksimal," tutur Syamsuddin.
Syamsuddin menambahkan, pihaknya sudah punya penilaian kepada dua stoper seleksi Juku Eja yakni Banaken Bassoken dan Lucky Diokpara. "Besok saya serahkan ke manajemen. Kemungkinan hanya Bassoken yang dipertahankan. Itu pun kalau ada yang lebih bagus, dia kami coret," tuturnya.
Laga ini sendiri digelar untuk memperingati 100 tahun PSM. Uji coba ini juga menjadi rangkaian persiapan PSM jelang tampil di Piala Jenderal Sudirman. Di turnamen tersebut, PSM akan bersaing dengan Mirtra Kukar, Persipura Jayapura, Semen Padang, dan tuan rumah Bali United Pusam.