Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yakin bahwa rekan satu timnya, Valentino Rossi, tengah frustrasi karena gagal mengunci gelar juara dunia MotoGP 2015.
Pebalap Spanyol tersebut mengaku bisa memahami rasa frustrasi Rossi karena menurut dia, tahun ini merupakan kesempatan terakhir pebalap Italia tersebut untuk mendapatkan gelar ke-10 sepanjang karier.
"Saya tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa mendatang, tetapi mungkin, menurut saya, tahun ini adalah kesempatan terakhirnya untuk menjadi juara dunia," kata Lorenzo.
Rossi memimpin klasemen sepanjang 17 seri musim ini, tetapi kehilangan gelar yang sudah di depan mata setelah hanya finis keempat pada balapan terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Minggu (8/11/2015).
Lorenzo yang finis pertama pada balapan tersebut berhak atas gelar juara dunia ketiganya di MotoGP setelah 2010 dan 2012.
"Jelas bahwa banyak pebalap lebih muda yang lebih cepat darinya, dan statistik menunjukkan itu," kata Lorenzo.
"Rasanya pasti sedikit frustrasi karena tidak memiliki kecepatan yang bisa membuatnya memenangi lebih banyak balapan dan tiba di Valenca dengan keuntungan lebih besar," ujar Lorenzo.
Rossi tiba di Valencia dengan keunggulan tujuh poin atas Lorenzo.
Setelah balapan di Valencia, Rossi tetap bertahan dengan pendapatnya bahwa Marc Marquez dengan sengaja membantu Lorenzo meraih gelar juara dunia. Rossi bahkan menyebut Marquez sebagai "bodyguard" Lorenzo.
"Semua komentar dan kontroversi itu tidak akan terjadi jika Valentino bisa secepat Marc dan saya, dan jika dia bisa memenangi lebih banyak balapan," kata Lorenzo menanggapi komentar Rossi.