Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Insiden Misano Jadi Kunci Kebangkitan Lorenzo

By Tulus Muliawan - Selasa, 17 November 2015 | 22:07 WIB
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, hadir dalam acara 'El Hormiguero' yang tayang di televisi swasta \spanyol pada 23 \noember 2015. (ALBERTO ALCOCER/GETTY IMAGES)

Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, tampil sebagai juara dunia MotoGP 2015. Ia mengakui bahwa kecelakaan yang terjadi Sirkuit Misano menjadi momen kebangkitan menuju tangga juara.

Ambisi Lorenzo untuk memetik kemenangan pada GP San Marino 2015 gagal terwujud karena terjatuh pada lap ke-21, Minggu (13/9/2015). Beruntung, saat itu Valentino Rossi juga hanya mampu finis di posisi ketujuh.

"Ada sejumlah poin yang saya yakin sangat sulit. Pertama setelah GP Argentina, ketika saya tertinggal 29 poin dari pemimpin klasemen. Kedua adalah setelah Misano," ucap Lorenzo di situs resmi MotoGP.

"Saya sedikit frustrasi, tetapi saya tidak pernah menyerah dan insiden Misano menjadi momen kunci karena saya sadar saya hanya butuh fokus mengejar kemenangan," kata pebalap Spanyol berusia 28 tahun itu.

Pada kesempatan yang sama, Lorenzo juga membahas mengenai perjuangannya dalam memenangi MotoGP 2015. Ia sempat merasa kesulitan mengejar kemenangan pada awal musim karena sejumlah kendala teknis.

Di Qatar helm Lorenzo bermasalah sehingga pengelihatannya terganggu pada lap terakhir. Di Austin Lorenzo merasa sangat lemah dan harus mengonsumsi antibiotik. Di Argentina dia juga tidak cukup cepat.

"Kami memutuskan memakai ban yang lebih lunak, itu bukan keputusan yang tepat, harusnya kami memakai ban keras. Jadi saya kehilangan 29 poin dari pemimpin klasemen dan saya harus segera bereaksi," ucap Lorenzo.

"Di Jerez saya katakan, 'Ok Jorge, balapanlah dengan cara terbaik tanpa memikirkan apapun, cukup memercayai instingmu'. Itu bekerja dengan baik dan itulah awal dari balapan-balapan bagus pada seri selanjutnya."