Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain basket tim nasional Indonesia, Nathasa Debby Christaline (21), merasa senang bisa mencicipi pengalaman bermain di Liga Basket Wanita Malaysia. Dia menjadi satu-satunya pemain asing di liga tersebut. Debby bermain untuk tim Seven Star.
Pemain basket tim nasional Indonesia, Nathasa Debby Christaline (21), merasa senang bisa mencicipi pengalaman bermain di Liga Basket Wanita Malaysia. Dia menjadi satu-satunya pemain asing di liga tersebut. Debby bermain untuk tim Seven Star.
“Hanya bermain dua gim pekan lalu,” kata Debby, pemain asal klub Sahabat Wisma Sehati.
Debby mencatat rata-rata 12,5 angka per gim, hasil dari delapan angka ketika melawan Serawak Eagles dan 17 angka waktu melawan Segamat.
“Saya datang akhir pekan. Jumat latihan, Sabtu dan Minggu bertanding. Senin sudah kembali ke Indonesia,” kata Debby ketika dihubungi Harian BOLA di Semarang.
“Senang dan bangga juga bisa bermain di Malaysia sebagai pemain asing,” katanya sambil tertawa.
Rataan angka Debby cukup bagus, namun dia mengaku tak sepenuhnya puas dengan permainannya.
“Kalau lihat dari Youtube memang kelihatan bagus semua. Saya juga melakukan turn over dan banyak tembakan tidak masuk,” katanya. Namun, Debby tak tahu apakah akan kembali ke Malaysia memperkuat Seven Star.
“Semua tergantung pada manajemen tim Sahabat dan Seven Star,” ujarnya. Ketertarikan tim Seven Star bermula dari penampilan Debby di SEA Games Singapura 2015. Saat itu tim nasional Indonesia berhasil membawa pulang medali perak. Tim tersebut kemudian menghubungi Debby dan manajer timnas Augie Fantinus.
“Mereka kemudian menghubungi Om Aseng. Kontrak dilakukan antara Seven Star dan Sahabat,” kata Debby.
Om Aseng yang dimaksud adalah manajer tim Sahabat, Poa Seng Goeng. Mahasiswi semester empat jurusan ilmu komunikasi Fakultas Hukum dan Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang ini siap dengan segala keputusan manajemen.
“Kalau disuruh memilih, saya lebih suka latihan bersama teman-teman di Sahabat menghadapi Women’s Indonesia Basketball League,” ujarnya.
Gadis kelahiran Magelang, 21 November 1993 ini berupaya membawa timnya menjadi juara WIBL setelah tahun lalu finis sebagai finalis dalam kompetisi WNBL (Women’s National Basketball League). Di final, Debby dkk ditundukkan tim Surabaya Fever.
“Mudah-mudahan tahun ini kami bisa menjadi juara,” katanya berharap. (erpe)