Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persaingan perebutan titel pebalap musim 2015 begitu sengit. Saking ketatnya, peraih gelar juara dunia bisa ditentukan oleh hal detail.
Menuju balapan pertama dari dua seri tersisa di Malaysia, pada akhir pekan ini, dua pebalap Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, hanya dipisahkan 11 poin di puncak klasemen.
Keunggulan Rossi terpangkas di Australia pada akhir pekan lalu setelah gagal naik podium karena hanya mengakhiri lomba di posisi keempat, sedangkan Lorenzo finis kedua.
Menjelang balapan di Sepang, momentum pun berada di pihak Lorenzo.
“Kalau bisa terus seperti ini, kami bisa menjadi juara dunia. Kami harus terus tampil cepat baik saat latihan maupun lomba. Hanya itulah cara untuk merebut titel,” kata Lorenzo kepada AS.
Lorenzo mengakui tak mudah memenangi dua balapan pamungkas di Malaysia dan Valencia.
Berkaca dari balapan di Phillip Island, terlihat jelas Marc Marquez (Honda) sangat sulit ditaklukkan. Selain Marquez, masih ada Dani Pedrosa (Honda) dan Andrea Iannone (Ducati) yang punya potensi membuat kejutan.
“Marc sangat kuat. Karena itu, untuk memenangi dua balapan sisa bakal sangat sulit. Namun, yang terpenting kami harus terus berada di depan sepanjang akhir pekan dari latihan sampai lomba,” ujar Lorenzo.
Selain menjaga konsistensi kecepatan, Lorenzo juga mengatakan dirinya tak boleh kehilangan fokus.
Dengan selisih yang sangat kecil plus tekanan besar, sangat penting untuk tidak membuat kesalahan dan kembali kehilangan poin dari rival.
“Jika saya kehilangan poin di Sepang, Rossi akan menjadi juara dunia. Karena itu, kami mesti memangkas selisih poin lagi. Kalau tidak, saya butuh keajaiban seperti apa yang terjadi di Valencia pada 2006,” kata Lorenzo.
Pernyataan Lorenzo merujuk kepada kejutan sembilan tahun silam saat Rossi terjatuh di fase awal lomba sehingga gelar juara dunia yang sudah di depan mata melayang ke tangan Nicky Hayden.
“Sampai Sabtu di Malaysia dan Valencia, kami tak bisa membuat kalkulasi,” tutur Lorenzo.
Tanpa Intervensi
Kubu Yamaha sudah memastikan membiarkan kedua pebalapnya bersaing secara terbuka di atas trek tanpa intervensi.
“Kami tak menjagokan salah satu pebalap. Yang penting mereka bersaing secara sehat. Kami yakin mereka tak akan membuat manuver yang tak sportif. Mereka adalah juara dunia dan tahu apa yang harus dilakukan,” ujar Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, kepada Crash.
Rossi bisa menjadi juara dunia jika unggul 15 poin atas Lorenzo di Sepang. Artinya, kalau The Doctor menang, maka Lorenzo mesti finis di posisi keenam atau lebih rendah. Apabila Lorenzo gagal finis, Rossi cukup naik podium.
Penulis: Oka Akhsan