Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Real Madrid menciptakan rekor baru usai mengantongi hasil imbang tanpa gol kontra Paris Saint-Germain di ajang Liga Champion, Rabu (21/10). Klub asal ibu kota Spanyol itu mengukir catatan kebobolan terminim sepanjang masa dalam tempo 11 laga resmi di awal musim.
Sejauh ini, gawang Madrid baru dua kali bergetar di 2015/16. Angka tersebut lebih bagus ketimbang tiga periode terbaik saat mereka cuma kemasukan empat gol setelah melewati 11 pertandingan, yaitu musim 2010/11, 1987/88, dan 1961/62.
Terdapat dua faktor pendukung utama di balik ketangguhan pertahanan Madrid pada musim ini.
Kedatangan Rafael Benitez yang mengubah kecenderungan permainan tim dari amat ofensif ke stabilitas keseimbangan merupakan salah satunya.
Faktor lain adalah keberadaan Keylor Navas di bawah mistar gawang Madrid.
Penjaga gawang yang menghabiskan waktu sebagai penghangat bangku cadangan semusim silam itu kini bisa bermetamorfosis sempurna menjadi kiper andalan.
Beragam aksi heroik Navas sanggup membuat para Madridistas perlahan mulai melupakan kegagalan klub merekrut David De Gea dari Manchester United pada bursa transfer musim panas. Buat apa susah-susah mencari kiper lain bila sudah memiliki talenta berkualitas top dalam diri Navas?
Ancaman Nolito
Kendati tercatat sebagai kiper paling minim kebobolan di La Liga 2015/16, sebagian kalangan menilai kinerja Navas belum benarbenar teruji. Alasannya, Madrid jarang meladeni lawan sepadan dalam 11 pertandingan awal musim.
Penilaian tersebut bisa jadi tepat sasaran mengingat rentetan enam clean sheet kepunyaan Madrid terjadi sewaktu mereka menghadapi klub-klub semenjana, yakni Sporting Gijon, Real Betis, Espanyol, Granada, Malaga, dan Levante.
Belum lagi fakta bahwa Madrid tetap kemasukan gol dalam pertandingan versus Athletic Bilbao dan Atletico Madrid. Kedua tim itu tergolong musuh bebuyutan Los Blancos alias Si Putih di panggung La Liga, selain Barcelona.
Navas berkesempatan menjawab keraguan dari segelintir orang dalam lawatan ke markas Celta Vigo, Sabtu (24/10). Terlebih, kubu rival telah mengumbar optimisme dan siap melancarkan tekanan bertubi-tubi kepada sang kiper.
“Kami akan berusaha mempertahankan gaya permainan atraktif seperti biasa. Madrid mungkin lebih difavoritkan, tapi kami tidak gentar,” ujar striker Celta, Manuel Agudo Duran atau yang biasa dikenal dengan nama Nolito, seperti dikutip dari Marca.
Pernyataan Nolito patut dianggap sebagai peringatan oleh Navas. Pasalnya, Celta terbilang mengerikan ketika melakoni pertandingan di hadapan pendukung sendiri. Tim sekelas Barcelona bahkan pernah mendapat malu akibat bertekuk lutut dengan skor 1-4.
Otomatis kunci laga ini tinggal bagaimana Navas merespons ancaman Nolito dkk. di atas lapangan dalam upaya mempertahankan kesterilan gawang Madrid hingga akhir laga.
Penulis: Indra Citra Sena