Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan pemain PSS Sleman, Satrio Aji, menagih janji Komisi Disiplin (Komdis) PSSI yang baru saja menjatuhkan sanksi terhadap mantan manajer PSS, Supardjiono. Dia dan tiga rekannya berharap hukuman yang mereka terima bisa direvisi atau dibatalkan.
Supardjiono sendiri mendapat sanksi seumur hidup dilarang beraktivitas di sepak bola. Sanksi diberikan karena Supardjiono dinilai yang mengatur agar tim mengalah saat laga PSS melawan PSIS Semarang pada babak 8 Besar Divisi Utama musim lalu. Kasus itu kemudian dikenal sebagai sepak bola gajah.
Hukuman itu didasarkan pengakuan teranyar dari mantan pemain PSS, Satrio Aji, Ridwan Awaluddin, Monieaga Bagus dan Hermawan Putra Jati kepada Komdis. Dari pengakuan itu, Komdis yang diketuai Ahmad Yulianto kembali membuka kasus sepak bola gajah.
"Dari penyelidikan, akhirnya siapa yang menjadi aktor di balik sepak bola gajah sudah dihukum. Jadi saya berharap Komdis merevisi atau membatalkan hukuman yang dijatuhkan kepada para korban. Pasalnya, kami yang selama ini menjadi korbannya," kata Satrio.
Satrio mengaku saat dipanggil Komdis, mereka dijanjikan bebas dari hukuman bila mengungkapkan secara jujur atas kasus sepak bola gajah. Karena janji itu, Satrio dkk kemudian membeberkan kejadian yang sesungguhnya pada pertandingan tersebut.
"Saat dipanggil kembali Komdis, kami sudah berkata sejujur-jujurnya. Saat itu, Komdis pun mengatakan kalau kami berkata jujur maka bisa sebagai jalan bagi kami untuk bebas dari hukuman ini. Tapi informsi yang kami terima, Komdis memastikan hukuman kami tetap berlaku," ujarnya.
Keinginan agar sanksi pemain direvisi atau ditinjau ulang oleh Komdisi didukung Slemania, salah satu suporter PSS. Ketua Umum Slemania Lilik Yulianto menyatakan hal yang wajar bila hukuman mereka direvisi.
"Bahkan mereka layak menerima pembatalan sanksi," kata Lilik.