Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Jorge Lorenzo memangkas sesilih poin dari rekan satu timnya, Valentino Rossi, menjadi 11 setelah finis di urutan kedua pada balapan GP Australia di Sirkuit Phillip Island, Minggu (18/10/2015).
Pebalap Movistar Yamaha tersebut sebenarnya punya peluang memangkas poin lebih besar lagi. Dia memimpin 0,8 detik pada lap terakhir balapan.
Namun, serangan Marc Marquez (Repsol Honda) ketika balapan hanya menyisakan tiga tikungan sebelum finis, menghancurkan kemenangan Lorenzo yang sudah di depan mata. Dia finis di urutan kedua, sementara Rossi keempat.
"Posisi finis ini kurang lebih sesuai dengan yang saya harapkan sebelum balapan, karena saya tahu Marc sangat kuat pada Jumat sore dan juga kemarin. Jadi, saya prediksi dia akan sedikit lebih cepat dari saya," kata Lorenzo.
Saat balapan, Lorenzo ternyata bisa mengimbangi kecepatan Marquez, bahkan lebih cepat di beberapa area. Dia juga mengaku terkejut karena Rossi dan Andrea Iannone (Ducati) bisa bersaing dengan mereka.
Masalah muncul ketika kinerja ban depannya mulai berkurang. Lorenzo mengaku tak bisa lagi sepenuhanya mengandalkan ban tersebut. Pada saat itulah, Marquez berhasil memperpendek jarak mereka.
"Saya berpikir bahwa jika berusaha sangat keras, saya akan bisa meninggalkan dia. Namun, dia mencatat putaran terakhir yang luar biasa. Saya mencoba menutup jalur di area pengereman, tetapi dia mengerem lebih kuat, dan saya gagal menang," tutur pebalap 28 tahun tersebut.
"Saya rasa, misi di balapan ini terpenuhi karena dengan ban belakang spin, selalu sulit untuk mendapatkan cengkeraman saat keluar dari tikungan. Jadi, hasil ini sangat bagus," tegasnya.
Secara keseluruhan, Lorenzo menyebut balapan akhir pekan ini sebagai yang paling menarik pada musim ini, atau salah satu yang terbaik dalam beberapa tahun terakhir.
"Empat pebalap tercepat bersaing untuk menang di semua tikungan, sepanjang balapan, itu merupakan hal luar biasa," aku pemilik dua gelar juara dunia MotoGP tersebut.