Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepanjang 2015, pasangan ganda putri Indonesia, Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii, sudah tiga kali bertemu dengan pemain Korea Selatan, Chang Ye-na/Lee So-hee.
Dari tiga pertemuan tersebut, kedua pasangan bergantian meraih kemenangan dengan Nitya/Greysia unggul 2-1. Nitya/Greysia memenangi pertemuan pertama pada final Korea Terbuka, September lalu, dengan 21-15, 21-18.
Kemenangan tersebut punya arti besar bagi Nitya/Greysia karena mengantar mereka meraih gelar perdana di turnamen superseries sepanjang karier bermain bersama.
Pekan lalu, Nitya/Greysia langsung tersingkir pada babak pertama Denmark Terbuka di Odense setelah kelah 13-21, 14-21 dari Chang/Lee.
Kedua pasangan tersebut kembali berhadapan di lapangan pada babak kedua Prancis Terbuka yang berlangsung di Stadion Pierree de Coubertin, Paris, Kamis (22/10/2015) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB.
Laga ini berlangsung alot hingga 1 jam 18 menit. Nitya/Greysia membalas kekalahan mereka di Denmark dengan meraih kemenangan 9-21, 21-17, 21-17. Mereka berhak melangkah ke babak perempat final.
"Mereka sudah tahu banget permainan kami. Kami terserang lebih dulu. Mereka sudah tahu harus bermain seperti apa untuk menang. Mereka bermain seperti saat di Denmark," kata Greysia tentang kekalahan mereka pada gim pertama kepada badmintonindonesia.org.
Nitya/Greysia bangkit pada gim kedua. Mereka sudah tahu bagaimana mengantisipasi setiap serangan lawan, dan akhirnya memenangi gim ini. Pada gim ketiga, meski pertandingan berjalan ketat, mereka sudah siap.
Pasangan terbaik Indonesia tersebut akan kembali bertemu wakil dari Korea pada babak perempat final, yaitu Chae Yoo-jung/Kim So-yeong. Mereka sudah pernah bertemu sekali pada babak kedua All England 2015 yang dimenangi Nitya/Greysia dengan 21-17, 21-19.
"Kami harus jauh lebih siap lagi, dengan fokus dan mengontrol diri. Sekarang sudah bukan ngomong teknik lagi. Kalau kami sudah bisa fokus dan tenang, kami yakin bisa memegang pertandingan," kata Nitya.