Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Aksi terorisme terjadi di Stade de France saat laga Prancis vs Jerman tengah berlangsung. Para suporter yang sempat tertahan di stadion pun pulang dengan menyanyikan lagu kebangsaan Prancis.
Insiden di Stade de France tersebut merupakan bagian dari aksi terorisme yang menyerang Paris pada Jumat (13/11/2015) malam.
Bom pertama meledak saat laga Prancis vs Jerman tengah berlangsung, tepatnya pada menit ke-16.
"Saya tak bisa mengenali bahwa suara keras itu adalah bom. Saya tak peduli, bahkan ketika tak lama setelahnya beberapa helikopter mondar-mandir di atas stadion. Les Bleus tetap menang, itu hal terpenting bagi saya malam tersebut," ujar Eric Bethsy, reporter Maxifoot yang hadir di Stade de France.
Laga terus berlanjut dan pada tengah babak, Presiden Prancis, Francois Hollande, yang menghadiri pertandingan tersebut, diamankan keluar dari stadion.
Noel Graet, Presiden Federasi Sepak Bola Prancis, menjelaskan bahwa para suporter dan pemain tidak diberitahu tentang insiden ini selama jalannya pertandingan agar tidak terjadi kepanikan massal. "Telah terjadi ledakan bom di depan pintu masuk Gerbang J," ujarnya kemudian.
Setelah laga yang berakhir untuk kemenangan 2-0 Prancis (Giroud 45', Gignac 86') tersebut, para suporter tidak bisa langsung meninggalkan stadion. Hampir semua pintu akses diblok pihak keamanan sehingga para suporter kembali ke dalam dan memadati lapangan stadion.
"Saya memutuskan langsung pulang setelah peluit akhir berbunyi tapi polisi dan steward ada di mana-mana. Akses tertutup dan kami terpaksa kembali ke dalam," lanjut Bethsy lagi.