Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ara Belum Tahu Nasib Sepak bola Selanjutnya

By Ary Julianto - Sabtu, 17 Oktober 2015 | 01:26 WIB
Maruarar Sirait, politisi PDIP yang menjadi Ketua Steering Comitttee Piala Presiden. (Kompas)

Piala Presiden 2015, akan segera berakhir Minggu (18/10). Namun setelah final di SUGBK, Jakarta itu usai, nasib dan kelanjutan kompetisi sepak bola nasional kembali tanda tanya. Publik sepak bola di Indonesia, kini masih menanti, pergelaran apa lagi yang akan dilakukan untuk menggairah sepak bola nasional yang tengah mati suri.


Sayang, Ketua Streering Commitee (SC) Piala Presiden, Maruarar Sirait belum mampu menjawab kelanjutan sepak bola Indonesia setelah turnamen Piala Presiden 2015 selesai. Politisi dari Partai Persatuan Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini. Secara diplomatis ia hanya bisa menyatakan jika tugasnya hanya sampai final Piala Presiden digelar, Minggu (18/10).

"Tugas saya sampai turnamen Piala Presiden selesai tanggal 18 Oktober dan selesai diaudit. Jadi saya berterima kasih kepada dukungan semua pihak yang sudah banyak memberikan bantuan untuk suksesnya Piala Presiden 2015," ungkap Ara, kepada media.  

Kesuksesan Piala Presiden 2015 ini memang tak lepas dari campur tangan PSSI yang merestui klub-klub anggotanya untuk tampil di turnamen tersebut. Meski pada akhirnya PSSI tak dilibatkan, bahkan sejumlah atributnya diharamkan muncul sepanjang turnamen ini, namun perannya sangat vital. Tanpa restu dari PSSI, belum tentu klub-klub papan atas anggota PSSI mau tampil di turnamen tersebut.

Untuk itu Ara pun menyempatkan untuk mengucapkan terima kasih kepada PSSI. Hanya sayang setelah turnamen ini sukses, tanpa tanya nasib sepak bola nasional kembali muncul. "Saya juga sampaikan terima kasih kepada klub-klub, pemain, manajer, kepada suporter, keamanan, sponsor, kepada Menpora, kepada BOPI, kepada bang La Nyalla (Presiden PSSI). Sekali lagi saya berterimakasih kepada semua pihak," ucap Ara.