Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

AS Roma Vs Udinese: Serigala Tak Mau Jemawa

By Rabu, 28 Oktober 2015 | 15:15 WIB
Pemain AS Roma, diingatkan pelatih Rudi Garcia tak boleh besar kepala. (Patrik Stollarz/AFP)

Roma bakal menjamu Udinese di Stadion Olimpico, Kamis (29/10), dalam laga lanjutan Serie A 2015/16 dengan misi mempertahankan posisi puncak klasemen sementara.

Giallorossi baru meraih posisi puncak setelah berhasil menjungkalkan Fiorentina dengan skor 2-1 pada akhir pekan lalu.

Kemenangan itu merupakan yang keempat berturut di Seria A. Hasil tersebut juga membawa Roma naik ke peringkat pertama dengan total poin 20.

Dalam laga menghadapi Udinese, skuat asuhan Rudi Garcia diunggulkan dengan catatan historis pertemuan kedua tim.

Dari total enam pertemuan terakhir antara Roma-Udinese, empat laga berhasil dimenangi Il Lupi, satu laga berakhir imbang, dan satu laga dimenangkan Udinese.

Kedua tim juga saat ini berbeda jauh dalam hal klasemen. Roma duduk di puncak klasemen, sementara Udinese duduk di peringkat 14 setelah berhasil menang dengan skor tipis 1-0 atas Frosinone pada pekan ke-9 Serie A musim ini.

Walau kini Roma berada di puncak klasemen, Garcia tak mau jemawa. Bahkan, dia tak berani menilai skuatnya sebagai favorit scudetto.

“Belum lama kami semua sampah, dari para pemain ke pelatih dan bahkan direktur olah raga. Kami tak bisa dikatakan favorit sekarang hanya karena kami berada di posisi pertama,” ujar pelatih asal Prancis itu di Sky Italia.

Garcia pun mengingatkan para pemainnya tidak lekas menepuk dada.

“Sekarang kami di peringkat pertama setelah seperempat musim. Tapi, saya tak perlu memberitahu pemain untuk menjaga kaki tetap di tanah,” katanya.

“Kami percaya pada diri sendiri. Tetap bersama dan menunjukkan kerendahan hati. Jalan masih panjang. Tim kami sangat bagus, baik taktis maupun mental,” ucap Garcia.

Sikap Garcia ini kontras dengan gayanya pada tahun lalu. Kala itu dia bersuara lantang bahwa Roma bakal memenangi Serie A 2014/15.

Harapan fan dan Garcia yang terlalu tinggi justru membuat penampilan para pemain I Giollorossi jadi terbebani. Akhirnya, mereka malah tertinggal 17 poin dari Juventus di akhir musim.

“Kami sangat senang bisa berada di peringkat pertama, tapi kami tak boleh melupakan realitas. Tak boleh membuat kesalahan dengan kehilangan konsentrasi,” tutur bek Antonio Rudiger.

“Di Italia, Anda perlu berhati-hati. Tak hanya saat melawan tim besar, tapi juga tim semenjana.”

Penulis: Josep Lopiwudhi

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P