Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Laga melawan Torino, Sabtu (17/10), akan menjadi momen di mana pelatih Milan, Sinisa Mihajlovic, harus menemukan solusi untuk permainan tim asuhannya. Gagal melakukan hal itu, siap-siap saja karier arsitek tim asal Serbia ini di Milanello bakal mati!
Milan terakhir dihajar Napoli 0-4 sebelum jeda kompetisi karena ada pertandingan antarnegara. Bukan hanya dirinya dikritik habis media, Miha sendiri mengakui bahwa kualitas penampilan I Rossoneri memang kalah kelas dari rivalnya itu.
Mihajlovic memakai waktu libur kompetisi guna mencari solusi bagi Milan. Faktanya, sistem 4-3-1-2 yang dipakai selama ini menemui jalan buntu.
Tidak ada pemain yang benar-benar jos sebagai trequartista (penyerang lubang) di belakang dua penyerang. Keisuke Honda, Suso, maupun Giacomo Bonaventura semuanya tak memuaskan.
Miha sempat mencoba 4-4-2, tapi akhirnya kelihatan akan turun dengan pola 4-3-3 saat menghadapi Torino.
Baik di 4-4-2 maupun 4-3-3, figur Alessio Cerci mendapatkan peran penting. Cerci jadi akan mempunyai kesempatan menghadapi Torino sebagai lawan.
Cerci merupakan pujaan Torino pada selang 2012-2014. Musim lalu dia hengkang ke Atletico Madrid setelah membawa Il Toro finis di peringkat tujuh Serie A.
Pada bursa transfer Januari, dia bergabung ke Milan. Namun, dalam dua kesempatan laga Milan kontra Torino di 2014/15, Cerci selalu menjadi pemain cadangan tanpa merumput.
“Cerci selalu menjadi elemen penting bagi Milan. Saya bahkan menolak melepasnya pada musim panas lalu. Saya yakin dia bisa berguna. Cerci juga bisa bermain sebagai trequartista. Tapi, sekarang saya membutuhkan dia di posisi orisinalnya,” ujar Miha kepada Tuttomercatoweb.
Wajib Main Bagus
Miha harus berharap buah pemikirannya nanti akan memberikan hasil bagus di kandang Torino. Milan tampil oke dan mendapatkan hasil positif.
Kalau masih kalah juga, isu pemecatan yang sudah muncul pascakekalahan dari Napoli bisa menjadi kenyataan.
“Ultimatum” sudah diucapkan Presiden Silvio Berlusconi. “Mihajlovic pelatih bagus yang tahu cara menangani pemain. Tapi, kini dia membutuhkan taktik,” kata si bos di La Stampa.
Para pemain pun menyadari bahwa partai ini krusial. “Bahkan, saat di timnas Italia pun kami sudah memikirkan partai melawan Torino. Pasalnya, kami wajib memberikan sebuah permainan yang bagus setelah apa yang terjadi di Napoli,” ungkap bek Luca Antonelli kepada Milan Channel.
Mendapatkan hasil di kandang Torino bukan urusan semudah membalikkan telapak tangan. Si Banteng kini sedang berada di peringkat lima.
Mereka menyapu bersih tiga partai kandang, termasuk saat melawan Fiorentina, sang pemuncak klasemen saat ini. Torino jelas punya ambisi melanjutkan rekor itu.
“Partai ini adalah sebuah tes yang akan memperlihatkan bagaimana Torino bisa finis di akhir musim. Milan adalah tim besar. Tapi, Torino sudah lebih kuat daripada musim lalu dan kami tidak perlu merasa iri pada Milan,” kata striker Maxi Lopez di Torinogranata.it.
BEIN SPORTS
1 Minggu, 18 Oktober
Pukul 01.45 WIB