Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
klub lainnya pun diimbau untuk mengambil langkah serupa.
APPI telah mengirimkan permohonan kepada Mahaka Sports and Entertainment untuk menetapkan standar minimum kontrak. Sebab, mengacu pada Piala Presiden, peserta turnamen hanya menerapkan kontrak per pertandingan untuk pemain.
Sebelum Piala Sudirman dimulai pada 14 November 2015, APPI pun coba menelaah sistem kontrak yang diaplikasikan klub-klub peserta. Namun, mereka cuma menemukan tiga klub yang sudah mengikat pemainnya dengan kontrak hingga turnamen berakhir pada Januari 2016.
"APPI memberikan apresiasi kepada klub-klub yang telah memberikan dan menandatangani kontrak dengan para pemainnya. Menurut informasi yang kami dapatkan sampai Jumat (6/11/2015), mereka adalah Persipura Jayapura, Mitra Kukar, dan Sriwijaya FC," bunyi pernyataan APPI.
"Kami berharap agar klub-klub peserta Piala Jenderal Sudirman lainnya mengikuti langkah tersebut. Sebab, kontrak merupakan sesuatu yang penting bagi pemain dan klub untuk melindungi hak dan kepentingan masing-masing," lanjut pernyataan tersebut.
Tak cuma itu, APPI juga meminta pemain dibebaskan dari surat keterangan pindah. Kasus ini sempat dialami Zulham Zamrun pada Piala Presiden 2015.
Rencana Zulham untuk membela Persib Bandung sempat terganjal karena Persipura Jayapura belum memberikan surat resmi. Padahal, dengan pembubaran skuat pada 5 Juni 2015, Persipura sekaligus memutus kontrak semua pemainnya.