Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjadi tuan rumah tetapi harus bermain di luar Palembang menjadikan Sriwijaya FC bakal minim dukungan saat melawan Arema Cronus pada semifinal kedua Piala Presiden 2015, Minggu (11/10/2015).
Bagaimana tidak, laga digelar di Stadion Manahan, Solo. Butuh biaya tak sedikit bagi Singa Mania untuk datang ke Solo demi mendukung Laskar Wong Kito.
Sebaliknya, Arema bakal mendapat dukungan penuh dari Aremania. Tidak kurang 10.000 Aremania akan menyerbu Solo.
Namun, Sriwijaya tetap berharap masyarakat Palembang di Solo dan Yogyakarta bisa memberi dukungan kepada Laskar Wong Kito. Apalagi, Sriwijaya memiliki peluang lolos ke final setelah menahan Arema 1-1 pada semifinal pertama.
Tak hanya dari masyarakat Palembang, kapten Sriwijaya, Titus Bonai, berharap mendapat dukungan dari warga Papua. Ya, tak sedikit warga asal Papua yang berdomisili di Yogyakarta. Banyak di antara mereka yang menyelesaikan kuliahnya di kota pelajar itu.
"Di tim ada beberapa pemain Papua. Saya tentu berharap kami mendapat dukungan dari masyarakat Papua yang ada di Solo maupun Yogyakarta. Kehadiran dan dukungan mereka akan menambah semangat kami," kata Tibo.
Selain Tibo, ada striker Patrich Wanggai dan Yohanis Nabar yang berasal dari Papua. Ketiganya juga pernah membela tim nasional. Tibo mengaku tak mempermasalahkan bila semifinal kedua ini digelar di Solo.
Ia mengaku sering bermain di Manahan. Bahkan Tibo berharap bisa mencetak gol pertamanya sekaligus membawa SFC lolos ke final. “Saya sudah sering bermain di Solo. Jadi saya merasa nyaman bermain di sini. Saya juga berharap bisa mencetak gol karena itu tugas saya sebagai striker. Tapi yang lebih penting lagi, tim menang dan lolos ke final,” tuturnya.