Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbicara mengenai karier Francesco Totti di tim nasional Italia berarti membahas kegagalan demi kegagalan sebelum akhirnya mempersembahkan trofi Piala Dunia 2006. Dia bahkan sempat beberapa terlibat insiden kontroversial dalam turnamen besar.
Sepanjang karier, Totti pernah mencicipi empat hajatan akbar sepak bola antarnegara secara beruntun, yakni Euro 2000, Piala Dunia 2002, Euro 2004, dan Piala Dunia 2006. Tiga partisipasi pertama berujung mengecewakan.
Pada Euro 2000, Totti digadang-gadang bakal membawa Italia ke tangga juara. Maklum, ketika itu ia merupakan pusat perhatian publik di tengah keberadaan personel generasi emas Gli Azzurri lain seperti Fabio Cannavaro, Alessandro Del Piero, dan Christian Vieri.
Anggapan tersebut mendekati kenyataan mengingat Totti bermain cemerlang dan melanggengkan jalan Italia hingga partai puncak. Sayang, penampilan gemilangnya berbenturan dengan dewi fortuna yang lebih memihak kepada Prancis.
Aksi memukau, mengkreasi gol Marco Delvecchio di awal babak kedua, serta melepaskan umpan-umpan matang kepada rekan setim terasa sia-sia lantaran Prancis sanggup menyamakan kedudukan lalu mencetak gol kemenangan di waktu ekstra.
Berselang dua tahun kemudian, Totti kembali memimpin Italia di Piala Dunia 2002. Kali ini, dia mesti menjadi pesakitan akibat dituduh melakukan diving dan menerima kartu merah dalam pertandingan babak 16 besar kontra Korea Selatan.
Kendati sebagian kalangan menilai keputusan wasit Byron Moreno kala itu terlalu berlebihan, ulah Totti tetap saja membuat ia dikritik habis-habisan oleh media lokal. Pasalnya, setelah insiden tersebut, Italia terpaksa bermain dengan 10 orang dan tersingkir secara tragis karena gol emas Ahn Jung-hwan di babak perpanjangan.
Perilaku lebih memalukan terjadi di Euro 2004. Totti tertangkap kamera meludahi wajah Christian Poulsen dalam laga penyisihan grup versus Denmark. Tak pelak, ia pun dijatuhi hukuman berupa larangan bertanding selama tiga partai oleh komisi disiplin UEFA.
Tanpa Totti, peruntungan Italia seakan ikut-ikutan habis. Gli Azzurri harus mengepak koper lebih awal dari Euro 2004 lantaran cuma menempati peringkat ketiga dalam tabel klasemen akhir Grup C di bawah Swedia dan Denmark.