Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Lorenzo Anggap Rossi Takut Bersaing

By Pipit Puspita Rini - Jumat, 23 Oktober 2015 | 22:22 WIB
Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, menghadiri konferensi pers di Sirkuit Sepang, Malaysia, Kamis (22/10/2015). (Getty Images)

Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, mengaku terkejut dengan pernyataan rekan setimnya, Valentino Rossi, yang menyudutkan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, saat konferensi pers jelang GP Malaysia di Sirkuit Sepang, Kamis (22/10/2015).

Rossi melontarkan komentar bahwa Marquez telah membantu Lorenzo meraih hasil lebih baik darinya pada GP Australia di Sirkuit Phillip Island, akhir pekan lalu.

Mendengar tuduhan Rossi, Lorenzo pun membantahnya. Lorenzo menyatakan bahwa Marquez tidak mungkin melakukan tindakan tersebut.

"Tidak," jawab Lorenzo ketika ditanya apakah dia merasa bahwa Marquez telah membantunya saat balapan di Australia. "Saya selalu di depan, mungkin pada 80 persen balapan. Saya memimpin balapan, jadi tidak terlalu tahu apa yang terjadi di belakang."

"Kedua, saya yakin dia tidak membantu saya saat balapan. Jika membantu, dia akan membiarkan saya memenangi balapan dan memberi saya tambahan lima poin," ujar pebalap 28 tahun tersebut seperti dikabarkan Crash.net.

Lorenzo juga menilai bahwa apa yang diucapkan oleh Rossi justru pernah dilakukannya pada balapan-balapan dulu ketika dia meraih gelar juara dunia.

"Dengan (Max) Biaggi, (Sete) Gibernau, dan (Tohru) Ukawa. Dia sedikit 'bermain-main' saat balapan dan pada lap terakhir dia mamacu motornya lalu menang. Jadi, sedikit aneh bahwa dia berbicara seperti itu setelah apa yang terjadi pada masa lalu," tutur Lorenzo.

Lorenzo pun menambahkan pernyataan yang semakin memanaskan persaingannya dengan Rossi.

"Mungkin dia takut persaingan menjadi juara dunia akan lebih sulit karena tidak cukup cepat untuk bersaing dengan Marc, saya, atau Dani (Pedrosa) di sirkuit ini. Saya pikir itu strateginya, bukan?" kata Lorenzo.

"Jika dia adalah yang paling cepat, dia tidak akan berbicara seperti itu. Saya rasa, sejujurnya itu bukan strategi yang bagus," lanjut pemegang dua gelar juara dunia MotoGP tersebut.