Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Tanggal 6 November meninggalkan kesan istimewa bagi para pendukung Liverpool. Tepat delapan tahun silam, klub kebanggaan mereka mengukir kemenangan terbesar sepanjang kiprah di Liga Champions.
Momen itu terjadi pada matchday keempat Liga Champions 2007-08. Menjamu wakil Turki, Besiktas, di Anfield, Liverpool sanggup menggelontorkan delapan gol tanpa balas dalam tempo 90 menit!
Festival gol Liverpool bermula saat Peter Crouch menggetarkan gawang Besiktas pada menit ke-19 melalui aksi individual. Berikutnya, Yossi Benayoun gantian mencatatkan nama di papan skor dan membuat Si Merah menutup babak pertama keunggulan 2-0.
Keganasan Liverpool bertambah usai turun minum. Sebanyak enam gol tambahan sukses dibukukan lewat Benayoun (53’, 56’), Steven Gerrard (69’), Ryan Babel (79’, 81’), dan ditutup oleh tandukan jarak dekat Crouch (89’).
(Alex Livesey/Getty Images)
“Kemenangan ini terasa spesial bagi semua orang di Liverpool. Saya senang bisa mencetak gol, tapi yang lebih penting adalah kami menang,” kata Benayoun mengomentari hattrick-nya seperti dilansir Teamtalk.
Maksud dari kata “spesial” dalam pernyataan Benayoun bermakna ganda. Selain menorehkan tinta emas di buku sejarah klub, hasil tersebut juga menjadi titik balik kebangkitan Liverpool di fase grup Liga Champions 2007-08.
Liverpool sempat menuai hasil mengecewakan di tiga matchday awal, yaitu sekali imbang dengan Porto (1-1) serta dua kali kalah dari Marseille (0-1) dan Besiktas (1-2). Pembantaian di Anfield telah mengembalikan rasa percaya diri para pemain.
Terbukti, Liverpool mampu memenangi dua laga sisa fase grup dengan skor telak pula melawan Porto (4-1) dan Marseille (4-0). Gerrard dkk. pun berhak melaju ke fase gugur dengan status runner-up Grup A menemani Porto.