Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Untuk pertama kalinya sejak diambil alih oleh Sheik Mansour, Manchester City mencatatkan laba. Berdasar laporan keuangan musim 2015-2016, The Citizens mendapatkan labar sebesar 10,7 juta poundsterling atau sekitar Rp 224,65 miliar.
“Musim 2014-2015 menandai langkah bersejarah dalam perjalanan Manchester City. Kami membuktikan model keuangan dan strategi investasi yang dilakukan berjalan baik. Klub ini mendapatkan keuntungan dan diharapkan bisa terus bersaing di level tertinggi sepak bola dunia,” kata Ketua Eksekutif Ferran Soriano, Rabu (14/10/2015). .
Salah satu resep Manchester City mendapatkan laba adalah pengelolaan beban gaji dan utang. Untuk gaji pemain, The Citizens “hanya” mengeluarkan 193,5 juta poundsterling. Jumlah itu lebih rendah daripada Manchester United (203 juta poundsterling).
Selain itu, catatan utang bersih klub adalah nihil. Adapun Setan Merah, punya utang bersih sebesar 255,2 juta poundsterling.
Kendati demikian, untuk besaran laba, Manchester City masih kalah dari Arsenal. Ketika Manchester City bisa meraup laba bersih 10,7 poundsterling, The Gunners punya pemasukan bersih 20 juta poundsterling.
Pendapatan laba tertinggi kedua adalah Chelsea dengan 18,4 juta poundsterling. Adapun Manchester United, “cuma” punya keuntungan bersih 3,1 juta poundsterling.