Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Fiorentina mengklaim bahwa pemain sayap asal Chelsea, Mohamed Salah, bisa dihukum karena diduga mengingkari kesepakatan dengan mereka untuk bergabung dengan saingan di Serie A, AS Roma, pada musim panas lalu.
Salah, 23 tahun, bakal menjadi fokus perhatian saat kedua klub bentrok di akhir pekan ini.
Pemain asal Mesir itu telah membuat marah kubu La Viola karena sengaja tidak mengikuti latihan pramusim meskipun mempunyai kesepakatan bermain bagi mereka pada musim 2015/16.
Agen Salah mengklaim bahwa ia memiliki perjanjian terpisah yang memungkinkan dirinya kembali ke klub asal, Chelsea, ketimbang tinggal di Fiorentina.
Namun, La Viola menyatakan tenggat kesepakatan tersebut telah lewat sehingga sang pemain harus bergabung dengan mereka untuk musim berikut setelah menghabiskan paruh kedua masa pinjaman dari The Blues.
Moh. Salah justru kembali ke Chelsea dan kemudian menandatangani kontrak dengan AS Roma.
Akibatnya, Fiorentina membawa kasus ini ke FIFA. Mereka mengklaim Moh. Salah sudah melanggar peraturan dengan menandatangani kontrak, baik dengan mereka maupun Roma.
La Viola optimistis badan sepak bola dunia itu bakal berpihak pada mereka.
“Penyelidikan yang berlangsung bakal menentukan apakah perilaku itu benar atau tidak,” kata Manajer Umum Fiorentina, Sandro Mencucci, seperti dikutip Tele Iride.
“Jika perilakunya dianggap tidak benar, masalah ini bakal sampai ke FIFA dan mereka menghukumnya dengan cara yang dianggap cocok. Salah telah menandatangani kontrak selama beberapa tahun dengan kami, meskipun dia mempunyai hak veto yang ia bisa gunakan, tetapi hanya untuk kembali Chelsea,” kata Mencucci lagi.
La Viola juga menuding kesepakatan Salah dengan Roma semata didorong karena faktor uang.
“Perubahan drastis di hati tersebut didorong oleh seseorang yang menawarkan ia lebih. Semua soal uang,” ucap Mencucci.
Sementara itu, kubu Roma bersikeras mereka tidak melakukan kesalahan dalam penandatanganan pemain.
“Salah tidak akan dilarang karena tidak ada alasan minimum untuk melakukan itu,” ujar Direktur Olah Raga Walter Sabatini.
“Semua orang mempunyai posisinya sendiri tentang hal ini, tapi tak ada hubungannya dengan kami. Bahkan, jika perlu kami mempertahankan pemain mana pun,” katanya.